Mohon tunggu...
Zaky Burhan
Zaky Burhan Mohon Tunggu... -

Ashphothograte

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bohong? Ah Udah Gak Jaman

1 September 2015   20:06 Diperbarui: 1 September 2015   20:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi Buku Perfect Lie Detector

  

 

Judul buku                    : Super Handbook for Perfect Lie Detector

Penulis                          : Sienta Saskia Novel

Penerbit                        : PT Gramedia Widiasarana

Cetakan Ke-                  : Pertama (29 Juni 2015)

Jumlah Halaman            : 120

ISBN                             : 9786023751037

 

Hard truths can be dealt with, triumphed over, but lies will destroy your soul.” -Patricia Briggs, Moon Called-

            Adakah manusia yang tidak pernah berbohong selama hidupnya? Kalau kamu mengatakan ada, maka kamu sedang berbohong karena jawabanmu.

            Sebenarnya apakah yang dimaksud berbohong itu sendiri? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bohong adalah sesuatu yang tidak benar; bukan yang sebenarnya. Bohong dikatakan sebagai pernyataan yang salah, yang dibuat seseorang dengan tujuan agar pendengar mempercayai apa yang dikatakannya.

Don’t lie to people that trust you, and don’t trust people that lie to you.” -Kay Robertson-

            Dalam kehidupan sehari-hari, baik sengaja atau terpaksa, seseorang pasti pernah berbohong ataupun menjadi korban yang dibohongi. Manusia berbohong dengan berbagai macam alasan, seperti: takut dimarahi dan menjaga harga diri.

            Dalam buku ini dibahas masalah sepele yang selalu dilakukan dan bersifat berkelanjutan, yaitu berbohong. Dalam buku ini penulis mengkritisi kodrat manusia sebagai tempatnya salah dan lupa. Sejatinya hal ini memang benar, namun semua kesalahan yang setiap jiwa lakukan tidaklah bisa ditutupi hanya dengan tipu daya semata. Tidaklah terpuji jika kita melarikan diri dari kewajiban dengan berbohong.

            Cepat atau lambat, kebenaran akan mengungkapkan dirinya dan meluluhkan kebohongan yang ada. Tetapi, keabsahan bukanlah bak mentari yang terbit dengan sendirinya. Kebenaran muncul hanya bagi yang mencarinya.

            Mengembangkan tema yang sepele adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Di sisi lain pengarang sanggup mengembangkan masalah manipulasi kata  ke level selanjutnya. Sesuai judul buku ini, penulis berbagi berbagai tips dan trik unik dan menarik bagi masyarakat awam perihal kebohongan. Membaca gerakan bola mata, ekspresi wajah, dan gestur merupakan sedikit dari metode mendeteksi kebohongan yang dihadirkan dalam buku ini.

You can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you can not fool all of the people all of the time.” -Abraham Lincoln-

            Selain motif dan tanda orang berbohong dan trik-trik mengetahui kebohongan seseorang, pembaca juga dapat kembali ke masa lampau dan memperkaya diri dengan disajikannya sejarah alat lie detector dan skandal kebohongan besar dalam sejarah.  

            Secara keseluruhan, bahasa yang digunakan relatif mudah dimengerti dan dicerna oleh masyarakat awam. Tidak berbelit. Namun, kadang kala terdapat istilah-istilah bahasa yang asing. Wajar, hal ini tidak terlepas dari tema yang diangkat: psikologi.

            Pathological lying mulanya berawal dari selfish lying dengan tingkat lebih tinggi, baik tingkat kebenaran dan tingkat keseringan informasi yang disampaikan. Selfish lying yang dilakukan berulang-ulang…….                                            Halaman 37

            Terkadang penulis tidak konsisten dalam mengarang tulisannya; dari aspek font, penulis acapkali mengganti jenis font yang digunkan dan mengganti ukuran font sehingga membuat pembaca pusing. Walaupun cover buku menarik dan terkesan elegan, Penggunaan kertas buram memberikan kesan murahan terhadap buku.   

            Penulis membahas lengkap soal kebohongan, mulai dari apa itu bohong, alasan dan motif mengapa orang melakukan kebohongan, jenis kebohongan, tipe-tipe pembohong, cara mengungkap kebohongan dengan mengamati tanda-tanda kebohongan secara verbal maupun nonverbal baik dari wajah, fisiologis, dan tingkah laku.

            Mengangkat tema pengembangan diri dan psikologis, buku ini ditujukan untuk siapa saja yang memiliki ketertarikan terhadap ilmu psikologi. Muda sampai tua. Berbagai ilustrasi, desain, dan padu padan warna dikemas secara simpel dan menarik, memanjakan mata pembaca.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun