Mohon tunggu...
Zaki akbar
Zaki akbar Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasiswa | Penulis | Pemerhati Hukum

A Writer Of The Law

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketulusannya...

4 Maret 2020   17:37 Diperbarui: 4 Maret 2020   17:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hamparan awan menemani tenggelamnya matahari
Indah, namun pandangan ini tak henti menuju mata mu

Bukan karena ia begitu anggun nan menawan
Sungguh, ada hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata
Hal yang membuat pandangan ini tak mampu berpaling

Ia tak meminta apapun yang lebih atau bahkan melihat sesuatu yang lebih dari diri ini
Sungguh, hati ini tak mampu menerka mengapa wanita ini begitu menarik pandangan

Rasa, ingin raga ini meminjam sajak sejuta lagu yang ada
Namun hati ini memilih tulus untuk berpuisi apa adanya
Karena ku tahu, ia pasti harapkan sesuatu yang tulus

Sebagai lelaki, aku tak begitu cerdas untuk merayu
Namun ia, sebagai perempuan selalu peka hatinya apa maunya diri ini

Aku tak ingin berlarut dalam kata-kata janji
Biarlah dia, melihat bagaimana aku memperjuangkan ia sebagai masa depan ku

Mataram, 04 Maret 2020
Kokoq Putek, 09 Januari 2020

Nuri nurhikmah
Meci

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun