Mohon tunggu...
MOH ZAKY FAKHREZY
MOH ZAKY FAKHREZY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya adalah salah satu seorang mahasiswa yang menepuh pendidikan S1 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Kemaslahatan: Manfaat dan Tantangan dari Adanya Pertumbuhan Ekonomi Dalam Islam

5 Juni 2024   05:43 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi Islam haruslah memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya segelintir orang. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai mekanisme, seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan pemberdayaan ekonomi umat.

  • Menjaga kelestarian lingkungan.

Ekonomi Islam haruslah selaras dengan prinsip-prinsip ekologi Islam yang menjunjung tinggi kelestarian alam. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong investasi dalam sektor-sektor hijau, seperti energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan praktik pertanian berkelanjutan.

Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam adalah sarana untuk mencapai kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh umat. Dan manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini mencakup peningkatan kesejahteraan umat, penyediaan fasilitas sosial yang lebih baik, dorongan terhadap inovasi dan produktivitas, peningkatan stabilitas dan perdamaian, penguatan solidaritas sosial, serta perluasan kesempatan dakwah. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti keadilan, keberkahan, dan maqasid al-shariah, umat Islam dapat membangun masyarakat yang sejahtera, adil, dan bermoral. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat tantangan yang perlu dihadapi untuk menjaga agar pertumbuhan laju ekonomi Islam tetap sesuai dengan nilai-nilai fundamentalnya. Tantangan-tantangan ini meliputi kebutuhan untuk membangun infrastruktur yang kokoh, meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang ekonomi Islam, menghadapi persaingan global, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pendidikan, inovasi, kebijakan pemerintah, dan kerjasama internasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dalam Islam tidak hanya mengejar materi, tetapi juga membangun masyarakat yang sejahtera, adil, dan bermoral, serta mengantarkan umat Islam menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun