Mohon tunggu...
Zaklyyah Widad Zaenal
Zaklyyah Widad Zaenal Mohon Tunggu... Jurnalis - IR

Mahasiswi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Internasional dalam Islam: Suatu Pengenalan

31 Oktober 2019   05:36 Diperbarui: 1 November 2019   10:36 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam bukanlah hanya sebatas agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi lebih dari itu Islam juga merupakan suatu peradaban yang pernah tumbuh dan berkembang di masa lampau sebelum kemuadian benar-benar runtuh ketika kerajaan Turki Utsmani bubar. Sebagai suatu peradaban, Islam telah banyak memberikan kontribusi terhadap dunia, bahkan kemajuan barat di abad pencerahan pun tak bisa terlepas dari pengaruh penemuan-penemuan ilmuwan Islam. Sebagai agama yang lengkap Islam sangat memperhatikan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan antar sesama manusia maka ajaran Islam dikenal juga dengan ajaran rahmatan lil alamin. 

Hubungan Internasional merupakan salah satu praktik yang telah lama ada di dunia Islam, dalam Islam hubungan internasional dinilai sebagai kewenangan suatu negara untuk mengatur hubungannya dengan negara lain. Tema-tema yag menjadi kajian hubungan internasional Islam sangat beragam dimulai dari perjanjian internasional, perlakuan terhadap tawanan, kewajiban dan hak suatu negara, aturan peperangan, ekstradisi, pemberian suaka politik dan keamanan, dan lain sebagainya.

Di dalam Islam, kejadian penting yang menjadi konsep dan teori hubungan internasional adalah perjanjian Hudaibiyah antara pemerintahan Rasulullah di Madinah dan Kekuasaan Quraisy di Mekah. Perjanjian inilah yang kemudia dibahas oleh para ilmuwan Islam sebagai konsep dasar hubungan internasional dalam bentuk gencatan senjata. Dan dari perjanjian Hudaibiyah pula lahirlah sejumlah konsep dasar, asas, dan teknis praktis hubungan internasional Islam.

Selain perjanjian Hudaibiyah, perjanjian hidup bertetangga secara rukun dengan umat Nasrani, Yahudi, dan Majusi di Madinah juga merupakan contoh praktik hubungan internasional lainnya yang dilakukan oleh Rasulullah. Berkirim surat kepada para penguasa di berbagai wilayah pun menjadi contoh praktik diplomasi yang dilakukan oleh Rasulullah. Hubungan internasional Islam mempunyai asas-asas yang juga harus dipegang teguh oleh umat Islam, asas-asas itu adalah,

  • Asas kesatuan manusia
  • Asas persamaan
  • Asas keadilan
  • Asas musyawarah
  • Asas kebebasan
  • Asas kehormatan manusia
  • Asas toleransi
  • Asas kerjasama

Asas-asas tersebutlah yang kemudian menjadi landasan hubungan internasional Islam. Sehingga hubungan internasional Islam tidak akan mencederai kemanusiaan dan tidak pula melanggar perintah Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun