Jakarta- Semenjak datangnya pandemic covid ini banyak keluarga dan saudara kita terkena dampak ekonomi, mulai dari pedagang hingga ojek online. Melihat ini Zakky dan dua temannya (Aviv & Hafidz) mahasiswa FISIP UHAMKA terdorong untuk membantu bapak Wahyu Junaidi
Bapak Wahyu Junaedi adalah duda beranak dua yang di tinggal meninggal istrinya, dan dalam memebesarkan serta memenuhi kebutuhana kedua buah hatinya, yang masih duduk di bangku sekolah, bapak Wahyu Junaidi bekerja sebagai driver ojek online.
Aviv menceritakan bahwa setelah melakukan pengamatan lebih jauh terhadap beberapa keluarga dhuafa. Akhirnya aviv dan dua temannya memutuskan untuk memilih bapak Wahyu Junaidi sebagai dhuafa yang sangat membutuhkan bantuan tersebut.
"Kami mengunjungi rumah Bapak Wahyu Junaedi untuk melihat kondisinya secara keseluruhan. Bapak Wahyu Junaedi hanya mengandalkan penghasilan dari kerja panggilannya sebagai Sopir OJOL, sehingga penghasilannya tidaklah tentu. Sedangkan beliau harus menghidupi kedua anaknya dan memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan keterbatasan penyakitnya." Tutur Aviv dalam keterangannya,
Sebagai tindak lanjut, Zakky dan dua rekannya Hafidz dan Aviv , Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uhamka ini menyusun strategi dan melakukan penggalangan dana baik secara virtual seperti maupun melalui jaringan yang mereka miliki.
"Setelah penggalangan dana selama kurang lebih 1 bulan, kami berhasil memperoleh dana sebesar Rp. 200.000. Kemudian dari dana tersebut kami menyusun rancangan bantuan yang akan disalurkan mulai berupa bantuan sembako.Sehingga pada Minggu, 16 Januari 2022, alhamdulillah bantuan tersebut dapat disalurkan kepada Bapak Wahyu Junaedi dengan lancar". Zakky
"Bapak Wahyu Junaedi dan dua anaknya sangat senang, bersyukur dan sangat berterimakasih kepada kami dan Uhamka" tambah Hafidz.
Kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini selain sebagai salah satu bagian dari tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan, juga sebagai wujud dari implementasi dari surah Al Maun yaitu membatu orang yang lemah.
"Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kegiatan pemberdayaan keluarga duafa ini, termasuk harus pandai bersyukur terhadap apa-apa yang kita miliki. Jangan selalu melihat ke atas, karena banyak orang lain di bawah kita yang lebih membutuhkan dan lebih kekurangan dari pada kita. Kami juga berterimakasih kepada Bapak Muhammad Dwi Fajri, M.Pd.I, yang sudah membimbing dan mendampingi kami dalam pemberdayaan keluarga duafa ini" ujar Zakky dalam keteranganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H