3. Manajemen Risiko dan Keamanan
  Dalam bidang perbankan, pengelolaan risiko sangat penting untuk melindungi data dan aset keuangan nasabah. Basis data digunakan untuk mendeteksi anomali dan aktivitas yang mencurigakan dalam sistem perbankan. PwC (2020) menyatakan bahwa dengan menggunakan analitik berbasis data besar (big data), bank dapat mengidentifikasi potensi risiko secara lebih cepat, seperti penipuan kartu kredit atau aktivitas pencucian uang. Teknologi ini memungkinkan perbankan memanfaatkan basis data untuk mengatur algoritma deteksi penipuan secara lebih canggih.
Keamanan Data: Basis data perbankan harus dilindungi dengan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk mencegah akses yang tidak sah dan melindungi informasi sensitif. Ini termasuk penggunaan enkripsi data, otentikasi multi-faktor, dan kontrol akses berbasis peran. Keamanan juga mencakup pemantauan aktif untuk mendeteksi dan merespons potensi ancaman atau pelanggaran data.
Privasi Data: Pengelolaan privasi data melibatkan perlindungan terhadap informasi pribadi nasabah sesuai dengan peraturan perlindungan data seperti GDPR atau undang-undang lokal. Basis data harus dirancang untuk menjaga kerahasiaan data dan memungkinkan nasabah untuk mengakses dan memperbarui informasi mereka sesuai kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H