Tes assembly
Mematch tingkat kesulitan kemampuan tes yakni merentang kemampuan tinggi dan rendah dari level subyek maka untuk mendapatkan subyek tingakat kesulitan yang tinggi  membutuhkan  tes tingkat kesulitan  setara dengan populasi kemampuan subyek kemudian jika hasil dibutuhkan suda match maka reabilitas dikatakan sudah tinggi.
Berikutnya perbedaan yang ketiga pada CCT dan IRT yaitu pada tes, bagaimana sih? mari intip dan belajar bersama....
1.Prinsip lama atau CTT
Perbandingan skor antara tes akan optimal jika tes yang di bandingkan  itu paralel
2.Prinsi Baru  atau IRT
Perbandingan skor antara tes akan optimal jika tes yang di bandingkan  itu bervariasi.
• CTT
Pada Tes paralel dari CTT ini  memiliki kesamaan. Berikut kesamaan pada tes Paralel:
-Rerata =Tingkat kesulitan
-Varians =keragaman
-Jumlah butir
Eror pengukuran
    Pada tes CTT disebut dengan TIF( Test Information Function ) Pada TIF ini bisa  mengembangkan tes-tes paralel.
Pada teori  CTT atau  skor murni klasik apabila parameter butir (misal tingkat kesulitan ) tergantung dari sampel yang diukur. Sebaliknya kemampuan orang sangat di tentukan oleh karakteristik tes. Hal ini bisa  dijelaskan dan di gambarkan pada tingkat kesulitan soal dimana  ketika tingkat soal kesulitan tinggi maka orang mengalami kesulitan dan kelihatan kurang pintar, sebaliknya orang kelihatan sangat pintar jika tes kesulitan  soal mudah. Namun tersebut tergantung dari sikap orang. Jadi disimpulkan bahwa karakteristik sampel di tinjau dari tingakat kesulitan butir dan daya  diskriminasi butir.
• IRT
Pada teori tes modern ini kemampuan orang atau parameter butir tes tidak tergantung dari karakteristik sampel hal ini dikarenakan tingkat kesulitan butir  pada teori tes modern  tidak berubah meski dipakai untuki sampel yang berbeda dan dibandingkan dengas tes berbeda.