Mohon tunggu...
Zakiyah Darojah
Zakiyah Darojah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memberdayakan Pesantren, Inovasi Strategis menuju Indonesia Emas 2045

22 Oktober 2024   14:07 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perjalanan menuju tahun 2045, Indonesia dihadapkan pada sebuah peluang emas yang dikenal sebagai bonus demografi. Fenomena ini ditandai dengan melimpahnya populasi usia produktif yang, jika dimanfaatkan dengan bijak, dapat menjadi kekuatan pendorong kemajuan bangsa. 

Di tengah euforia menyambut era ini, kita tidak boleh melupakan peran vital institusi pendidikan, khususnya pesantren, dalam membentuk generasi yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa depan. Sebelum membahas maka berikut penjabaran dari bonus demografi. 

Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh rasio ketergantungan, yang paling rendah dalam sejarah perjalanan penduduk. Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh suatu negara ketika rasio ketergantungan, yaitu perbandingan antara penduduk yang tidak bekerja (anak-anak dan lansia) dengan penduduk yang berusia produktif, berada pada tingkat terendah. Ini dikenal sebagai bonus demografi. 

Saat ini, lebih banyak orang dalam usia kerja, meningkatkan potensi produksi dan konsumsi. Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat karena populasi yang produktif dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan nasional dan inovasi. 

Bonus demografi memberi negara peluang untuk mengoptimalkan investasi sumber daya manusia, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, untuk memanfaatkan bonus demografi, kebijakan yang tepat dan infrastruktur yang memadai diperlukan. Agar tenaga kerja siap menghadapi tantangan pasar, pelatihan keterampilan dan pendidikan berkualitas tinggi harus diprioritaskan. 

Tambahan pula, sangat penting untuk menyediakan lapangan kerja yang cukup dan sistem perlindungan sosial yang kuat untuk mencegah masalah sosial yang dapat muncul akibat pengangguran atau ketidakpuasan ekonomi. Bonus demografi dapat menjadi katalisator utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan jika tindakan ini dilakukan.

Pesantren, sebagai lembaga pendidikan islam tertua dj Indonesia, telah berpartisipasi dalam pendidikan dan membuktikan bahwa pesantren daoat berdiri dan menghadapi perkembangan dan perubahan zaman. 

Dalam menyambut era bonus demografis ini, sangat diperlukan adanya inovasi dalam institusi pendidikan, khusus nya pesantren sebagai pembentuk generasi Indonesia di masa mendatang. 

Oleh karena itu, Dalam membentuk pemberdayaan pesantren diperlukan inovasi strategis guna menuju Indonesia emas 2045, maka ada strategi yang diperlukan dalam pembentukan nyanya karena dalam era bonus demografis menuntut pesantren untuk melakukan transformasi yang lebih besar dan inovatif. 

Mengapa? Karena Dalam era bonus demografis pasti akan adanya ledakan dalam pencarian kerja, dalam hal ini pesantren juga dituntut agar lebih dapat mempersiapkan lulusan yang tidak hanya mumpuni dalam keagamaan tetapi juga mampu dan memiliki ketrampilan yang dapat digunakan sebagai kebutuhan saat pencarian kerja. 

Pada era bonus demografis persaingan antara lulusan pesantren tidak hanya akan bersaing secara nasional tetapi menjadi lebih luas yakni global, inovasi yang besar juga diperlukan sebagai acuan lulusan pesantren dapat bersaing dengan talenta seluruh dunia. Maka diperlukan pengajaran yang dapat menyongsong hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun