Pengalaman Kegiatan Asistensi Mengajar di SMK Negeri 3 Blitar
Menjadi guru tidaklah mudah, hal itulah yang masih membekas di dalam benak penulis setelah menjalani kegiatan Asistensi Mengajar di SMK Negeri 3 Blitar. Asistensi mengajar merupakan salah satu program dari kementrian riset dan kebudayaan dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung berinteraksi dengan lingkungan dan kegiatan sekolah, guru, serta peserta didik. Pada awal kegiatan, Mahasiswa akan melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui situasi sekolah secara nyata sehingga dapat disusun rencana pembelajaran yang sesuai, mengingat saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan kurikulum baru dimana pendidik dituntut untuk mampu menguasai kelas dengan kebebasan menentukan media, metode maupun alur pembelajaran  agar tercipta pengalaman belajar yang menyenangkan dan fleksibel namun tetap menekankan hasil pada tujuan pembelajaran. Selain melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, mahasiswa asistensi mengajar wajib terlibat dalam kegiatan non akademik sehingga mendapat wawasan terkait sistem dan permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan.Â
Pada pelaksanaannya mahasiswa asistensi mengajar berkoordinasi bersama guru pamong dan bidang kurikulum dalam penentuan jadwal, baik jadwal mengajar akademik maupun piket non akademik.Â
Sebagai seseorang yang awam,tentu banyak sekali kekhawatiran yang dirasakan, bagaimanakah nantinya  sikap yang baik dihadapan siswa, bagaimana menyampaikan materi agar menarik, bagaimana menyusun rancangan pembelajaran yang sesuai, bagaimana bersosialisasi bersama guru dan staf yang lain, serta berbagai pertanyaan-pertanyaan yang membuat cemas bingung. Namun dengan arahan dari ibu guru pamong dan guru pendamping, kami mampu dengan yakin melaksanakan kegiatan asistensi mengajar.Â
Ibu Elis Nur Unsoedah, kerap disapa ibu Elis, beliau merupakan guru pamong yang membimbing kami selama pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar, dengan keuletan dan kepiawaiannya dalam mengkondisikan kelas juga merencanakan pembelajaran, memberikan motivasi tersendiri untuk terus berusaha mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun nyatanya, melaksanakan, mendidik, dan mengarahkan peserta didik tidaklah mudah, sebuah tanggung jawab yang berat untuk dapat memastikan peserta didik mencapai kompetensi yang sesuai, sehingga terdapat banyak pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran mengingat karakteristik dan latar belakang setiap murid yang berbeda-beda.Â
Beruntungnya, sebagian besar murid SMK Negeri 3 Blitar mampu diajak berkoordinasi bersama, komunikasi dengan para murid pun berjalan sangat menyenangkan. Tentang bagaimana mereka menanyakan hal yang mereka tidak ketahui, tingkah lugu mereka saat mengamati penyampaian materi, ekspresi fokus saat melakukan praktikum, dan pertanyaan pertanyaan rasa ingin tahu mereka membuat kegiatan Asistensi Mengajar ini terasa sangat menyenangkan.Â
Meskipun terasa berat dan tidak mudah, mendapatkan kesempatan dan menjalani tugas sebagai tenaga pendidik memberikan kesan dan pengalaman tersendiri yang belum pernah dan tidak akan pernah dilupakan oleh penulis. Suatu kebanggaan rasanya ketika melihat para siswa dan siswi mampu berkembang dan mencapai prestasi sesuai dengan minat mereka.
Begitu pula dengan pelaksanaan kegiatan non akademik, semula rasanya sangat bingung untuk melaksanakan tugas-tugas piket non akademik baik dalam bidang kurikulum, humas, kesiswaan, sarana prasarana, unit jurusan dan perpustakaan, namun lambat laun semua terasa lebih mudah dan bisa dipahami. Dengan arahan dari ibu Musholikah terkait pelaksanaan kegiatan Non Akademik kami menjadi lebih mengetahui dan lebih mengenal sistem alur tugas dan fungsi administrasi sekolah.