Ketika kita sampai di titik ini: titik mempertanyakan semua yang ada di hadapan kita, yakinlah bahwa jalan inilah yang terbaik kawan. Allah telah memilihkan yang terbaik untuk kita, pun betapa susahnya semua itu diterima dengan kelapangan hati dan logika yang sehat. Namun bukankah Allah memberikan apa yang kita butuhkan?
beragam pertanyaan pestimistis hanya dapat dijawab dengan satu hal: kembali me-reorientasi niatan dari semua hal yang sudah, sedang dan akan kita lakukan. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang melatarbeakangi kita berpeluh-peluh melakukan ini semua. Jika kau mulai temukan tujuan lain selain mencari keridhoan ALlah, maka mari  orientasikan diri kita kembali. karena bukankah hanya Dia yang maha pembolak-balik hati?
...bahwa, berbuat yang terbaik pada titik dimana aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap yang realistis
yakinlah bahwa semua tanya pasti berjawab. Begitupun hidup. Kadang kita sulit untuk menebak makna dari semua cobaan dan keterbatasan yang kita miliki. namun yakinlah cara terbaik menyudahi semua kesedihan dan keterpurukan mental bukanlah dengan menangisi terus menerus. Kita harus bangkit kawan. bangkit memperbaiki serpihan nasib. karena nasib hanya mampu dirubah dengan tangan, doa, kemauan hati dan genggaman hangat orang-orang di sekeliling kita.
seburuk apapun kondisi kita saat ini, mari berusaha untuk tetap optimis pada semua suratanNya, karena kita tak pernah tahu pada lembaran mana doa kita akan bertemu dengan lembaran kehendak terbaikNya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI