Mohon tunggu...
Zakiya
Zakiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

likes to read and write novels

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan psikososial Anak

27 Desember 2022   13:47 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:58 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA DINI

ABSTRAK

Perkembangan psikososial pada anak usia dini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga tanggung jawab orangtua dan masyarakat. Karena itu tiga institusi perlu bekerjasama dalam mendidik anak usia dini. Agar proses ini berhasil mereka dalam hal ini guru, orangtua dan masyarakat perlu memahami perkembangan kepribadian anak mulai pada usia dini. 

PEMBAHASAN

Masa anak anak merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan manusia yang pasti dilalui oleh semua manusia di dunia ini. Pada masa ini orang tua selalu menginginkan anak anak-nya dapat menjadi sesorang yang berguna dan sukses dimasa depan. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, mereka memerlukan pembinaan dan pengembangan yang optimal.

 ( Husnul Bahri, Konep Tumbuh Kembang dan Kopetensi Pendidikan Anak Usia Dini, (Bengkulu: Penerbit Panda,2016). Hlm 3).

 Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidkan Nasional pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa Pendidkan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan.

(Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2014). hlm 22-23.)

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orangtua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan masyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma dalam kehidupan sehari hari

(Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011). H. 40). 

Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. dia mengembangkan teori yang disebut theory of psychosocial of development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahap.  

(Erik H.Erikson, Childood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) h.291).

Banyak teori mengenai perkembangan psikososial, yang paling banyak dianut adalah teori psikosisal dari Erik Erikson. Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya.

Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut Erik Erikson

Tahap 1 : Trust versus Mistrust (0-1 tahun)

Tahap 2 : Autonomy vs Shame and Doubt (18 blan-3 tahun)

Tahap 3 ; Initiative vs Guilt (3-6 tahun)

Tahap 4 : Industry vs Inferiority (6-12 tahun)

Tahap 5 : Identity vs Role Cunfusion (12-18 tahun)

Tahap 6 : Intimac vs Isolation (18-35 tahun)

Tahap 7 : Generativity vs Stagnation (35-64 tahun)

Tahap 8 : Integrity vs Despair (65 tahun keatas). 

(Erik Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). H.291)

Ada delapan tingkatan yang menjadi bagian dari teori psikososial Erikson, yang akan dilalui oleh manusia. Setiap manusia dapat naik ke tingkat berikutnya walaupun tidak sepenuhnya tuntas mengalami perkembangan pada tingkat sebelumnya. 

(Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta: Gunung Mulia,1990), h.39.). 

 TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA

1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya) usia 0-1 tahun

   Tahap ini terjadi pada usia 0 sampai dengan usia 18 bulan. Tingkat pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara lelahiran sampai usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar hidup. 

2.Autonomy vs Shame (Kemandirian vsRasa Malu)usia 2-3 tahun

  Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini terjadi selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan besar dari pengendalian diri. Dalam tahap ini, anak akan belajar dirinya memiliki kontrol atas tubuhnya. 

3.Initiative vs Guilt usia 3-6 tahun

  Pada periode inilah anak belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan tindakannya. Resolusi yang tidak berhasil dari tahapan ini akan membuat sang anak takut mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena takut berbuat salah. 

DAFTAR PUSTAKA

Erik Erikson, 2010. Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson. Jakarta

.  Husnul Bahri, Konep Tumbuh Kembang dan Kopetensi Pendidikan Anak Usia Dini, (Bengkulu: Penerbit Panda,2016). Hlm 3).

   Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2014). hlm 22-23.

    Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011). H. 40 

         

   Jhon W. Santrock, Life-Span Development,13th Edition University of Texas at Dallas,1995),h.23

   Erik Erikson, Childhood and Society, (Yogyarta: Pustaka Pelajar, 2010). H.291)

Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta: Gunung Mulia,1990), h.39.

Erik H. Erikson, Childhood and Society, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). Hlm.294

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun