Karena sebenarnya, yang paling berat dari mengerjakan skripsi adalah menganalisis data. Mungkin untuk wawancara, mengkaji literatur, adalah hal yang mudah. Tapi untuk menganalisis data adalah hal yang paling sulit dan biasanya yang membuat malas mengerjakan skripsi. Untuk itu, latihan menulis dan membaca harus digiatkan oleh mahasiswa dan pihak kampus sejak masa-masa awal perkuliahan. Bila perlu, di semester 4, mahasiswa sudah diminta untuk mencari judul skripsi.
Untuk itu, menjadikan skripsi sebagai syarat kelulusan masih relevan. Apalagi jika digunakan sebagai motivator agar cepat lulus kuliah. Sekalipun diganti dengan syarat lain, seharusnya tetap disesuikan dengan tridharma perguruan tinggi. Yaitu belajar, meneliti, dan mengabdi.
Lagi pula, yang berat dari menjadi mahasiswa itu tidak hanya mengerjakan skripsi. Tapi juga mengerjakan tugas-tugas makalah dari dosen.
Jadi saran saya, supaya bisa menjadi mahasiswa yang bahagia dengan banyak tugas, maka harus memilih jurusan kuliah yang benar. Yaitu sesuai dengan passion atau minat kita. Kalau pilih jurusannya saja sudah asal-asalan, ujung-ujungnya akan berhenti di tengah jalan. Jangankan menghadapi skripsi, menghadapi seminar di kelas juga akan mundur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H