Beberapa hari yang lalu, terdengar obrolan menarik diantara mahasiswa. Yaitu tentang target usia menikah. Banyak diantara mereka yang ingin menikah di usia ideal. Seperti rekomendasi dari BKKBN. Bagi pria usia 25 tahun dan bagi perempuan usia 21 tahun.
Kata salah satu mahasiswa, usia 25 tahun adalah usia paling ideal bagi pria untuk menikah. Karena sesuai dengan usia Nabi Muhammad saat menikah dengan Khadijah. Di usia 25 tahun, pria dinilai sudah mempunyai kematangan mental dan kesehatan reproduksi yang baik.
Namun, ternyata ada juga mahasiswa yang tidak menargetkan usia menikah. Alasannya sederhana. Bagi dia, menikah itu bukan soal usia. Apalagi soal ideal atau tidaknya. Menurutnya, menikah itu soal kesiapan dan kemampuan seseorang.
Tidak Perlu Mengejar Usia Ideal Menikah
Bagi saya, usia ideal pernikahan tidak menjamin keberhasilan pernikahan. Terlalu memaksakan diri untuk menikah di usia ideal, juga dapat menjadi masalah.
Misalnya, ada seorang pria sudah berusia 25 tahun. Sudah mempunyai pekerjaan yang layak, tapi belum mempunyai pasangan. Karena mengejar usia ideal menikah, dia merasa galau dan sedih berlarut-larut. Dia pun mencari berbagai cara untuk segera mendapatkan pasangan.
Contoh lainnya, ada seorang perempuan usia 21 tahun yang sudah memiliki pasangan. Namun pasangannya belum memiliki pekerjaan yang layak. Karena mengejar usia ideal, si perempuan memaksa pasangannya untuk segera menikah. Alhasil, dalam rumah tangga mereka sering terjadi pertengkaran. Si perempuan merasa kurang dengan nafkah pemberian suaminya. Padahal, dirinya sendiri tidak membantu keuangan rumah tangganya.
Untuk itu, kita tidak perlu merasa diburu usia. Jangan lah menikah hanya untuk mengejar usia ideal. Yakni memaksa diri untuk menikah di usia 21 tahun/25 tahun.
Menikah lah saat benar-benar siap dan mampu secara ekonomi, psikis, dan biologis. Jika saat ini kamu merasa emosimu belum stabil, belum siap mengurus suami, belum siap memberi nafkah keluarga, maka sebaiknya jangan menikah dulu. Meskipun kamu sudah berada di usia ideal untuk menikah.
Begitu pun sebaliknya. Jika usia kita sudah melebihi usia ideal untuk menikah, kita tidak perlu insecure. Tetap lah fokus memperbaiki diri, dan produktif terhadap hal-hal yang menjadi minat  kita. Karena sekali lagi, menikah itu soal siap dan mampu. Bukan soal ideal atau tidak ideal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H