Mohon tunggu...
Zakiya Ar_Rahma
Zakiya Ar_Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar sepanjang hayat. This too shall pass.

Mencintai buku dan kehidupan yang dijalani saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Perlukah Menikah Berdasarkan Usia Ideal?

25 Agustus 2023   21:14 Diperbarui: 25 Agustus 2023   21:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, terdengar obrolan menarik diantara mahasiswa. Yaitu tentang target usia menikah. Banyak diantara mereka yang ingin menikah di usia ideal. Seperti rekomendasi dari BKKBN. Bagi pria usia 25 tahun dan bagi perempuan usia 21 tahun.

Kata salah satu mahasiswa, usia 25 tahun adalah usia paling ideal bagi pria untuk menikah. Karena sesuai dengan usia Nabi Muhammad saat menikah dengan Khadijah. Di usia 25 tahun, pria dinilai sudah mempunyai kematangan mental dan kesehatan reproduksi yang baik.

Namun, ternyata ada juga mahasiswa yang tidak menargetkan usia menikah. Alasannya sederhana. Bagi dia, menikah itu bukan soal usia. Apalagi soal ideal atau tidaknya. Menurutnya, menikah itu soal kesiapan dan kemampuan seseorang.

Tidak Perlu Mengejar Usia Ideal Menikah

Bagi saya, usia ideal pernikahan tidak menjamin keberhasilan pernikahan. Terlalu memaksakan diri untuk menikah di usia ideal, juga dapat menjadi masalah.

Misalnya, ada seorang pria sudah berusia 25 tahun. Sudah mempunyai pekerjaan yang layak, tapi belum mempunyai pasangan. Karena mengejar usia ideal menikah, dia merasa galau dan sedih berlarut-larut. Dia pun mencari berbagai cara untuk segera mendapatkan pasangan.

Contoh lainnya, ada seorang perempuan usia 21 tahun yang sudah memiliki pasangan. Namun pasangannya belum memiliki pekerjaan yang layak. Karena mengejar usia ideal, si perempuan memaksa pasangannya untuk segera menikah. Alhasil, dalam rumah tangga mereka sering terjadi pertengkaran. Si perempuan merasa kurang dengan nafkah pemberian suaminya. Padahal, dirinya sendiri tidak membantu keuangan rumah tangganya.

Untuk itu, kita tidak perlu merasa diburu usia. Jangan lah menikah hanya untuk mengejar usia ideal. Yakni memaksa diri untuk menikah di usia 21 tahun/25 tahun.

Menikah lah saat benar-benar siap dan mampu secara ekonomi, psikis, dan biologis. Jika saat ini kamu merasa emosimu belum stabil, belum siap mengurus suami, belum siap memberi nafkah keluarga, maka sebaiknya jangan menikah dulu. Meskipun kamu sudah berada di usia ideal untuk menikah.

Begitu pun sebaliknya. Jika usia kita sudah melebihi usia ideal untuk menikah, kita tidak perlu insecure. Tetap lah fokus memperbaiki diri, dan produktif terhadap hal-hal yang menjadi minat  kita. Karena sekali lagi, menikah itu soal siap dan mampu. Bukan soal ideal atau tidak ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun