Mohon tunggu...
Zakiya Ar_Rahma
Zakiya Ar_Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar sepanjang hayat. This too shall pass.

Mencintai buku dan kehidupan yang dijalani saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Rumah Tangga dan Perannya Mengurangi Sampah

22 Agustus 2023   16:47 Diperbarui: 22 Agustus 2023   16:49 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: waste4change.com

Mungkin ada sebagian orang yang tidak menghargai peran ibu rumah tangga. Karena dinilai tidak produktif/tidak bisa menghasilkan uang.

Pekerjaan seperti memasak, bersih-bersih rumah, mencuci baju, dianggap merupakan pekerjaan remeh dan tidak ada harganya.

Padahal, tanpa adanya ibu rumah tangga, pengeluaran akan membengkak. Misalnya harus membayar pembantu, baby sitter dan menambah biaya loundry.

Peran ibu rumah tangga dalam menyiapkan generasi emas juga sangat penting. Seorang ibu adalah sosok paling dekat dengan anaknya. Karena sejak dalam kandungan, mereka dapat saling berkomunikasi secara intens.

Begitu pula dalam masa perkembangan anak. Seorang ibu akan sangat menjaga asupan gizi, membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan gerak, dan kemampuan lainnya.

Jadi, berasumsi bahwa ibu rumah tangga  tidak punya peran, adalah salah besar. Karena justru ibu rumah tangga dapat membantu suatu bangsa untuk tumbuh maju. Yakni dengan menyiapkan generasi emas.

Tidak hanya itu, ibu rumah tangga ternyata punya peran dalam mengurangi sampah. Ditengah isu sampah yang mengkhawatirkan, sudah saatnya ibu rumah tangga digerakkan untuk cerdas mengurangi dan mengolah sampah.

Apalagi berdasarkan laporan KLHK jumlah sampah paling dominan adalah sampah dari rumah tangga yang mencapai 48%. Jadi, untuk mengurangi sampah rumah tangga sangat dibutuhkan peran ibu rumah tangga.

Sudah saatnya seorang ibu rumah tangga berbelanja tanpa menggunakan kantong kresek. Saat belanja ke pasar, siapkan beberapa wadah ukuran kecil sebagai tempat barang belanjaan. Misalnya untuk wadah beli ayam, tahu, bumbu-bumbu, dan jenis belanjaan lainnya. Jika belanja sabun atau deterjen, maka bungkus nya jangan langsung dibuang. Namun bisa digunakan untuk membuat kursi dan meja.  

Seorang ibu rumah tangga juga perlu mengurus sisa makanan. Misalnya digunakan untuk pakan ayam atau diolah menjadi pupuk organik. Seperti kebiasaan warga desa yang memelihara ayam di halaman belakang rumah. Sehingga jika ada sisa makanan, tidak langsung dibuang ke tempat sampah, namun diberikan kepada ayam ternaknya.

Seorang ibu rumah tangga juga harus membiasakan menggunakan pembalut kain untuk mengurangi sampah. Bila perlu, biasakan menggunakan popok kain untuk anak. Karena penggunaan popok kain dapat mengurangi volume sampah akibat popok siap pakai.

Memilah sampah juga harus dilakukan oleh ibu rumah tangga. Sampah bekas parfum, kardus, botol minum, harus dipilah untuk dijual atau dijadikan pot bunga dan bahan kerajinan lain.

Jika semua ibu rumah tangga peduli dengan sampah dan bersedia mengurus sampah rumah tangga, pasti masalah sampah di beberapa daerah bisa teratasi.

Tapi, kalau ibu rumah tangga nya tidak mau bergerak, dan rajin memproduksi sampah, maka yang terjadi adalah bencana lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun