Sisanya meliputi biaya konsultan, biaya utilisasi, dan anggaran operasi untuk panitia penyelenggara proyek. Kendala lainnya adalah ada lima bidang tanah kas desa yang belum bisa dibebaskan karena belum ditemukan lokasi pengganti lahan tersebut. Di samping kendala itu, ada warga yang secara sengaja mengganti lahan basah menjadi lahan kering yang harganya lebih mahal. Tim P2T tidak bisa membebaskan lahan tersebut karena status lahan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah lahan basah.
Akibat banyaknya kendala yang dialami saat pelaksanaan proyek serta akibat dari molornya pengerjaan Tol Surabaya-Mojokerto, total nilai investasi pada akhirnya kembali mengalami pembengkakan hingga Rp 4,9 triliun. Total investasi tersebut memiliki pembagian sebesar 30:70, yaitu 30% merupakan gabungan dari modal usaha  PT Jasa Marga Tbk, PT Moeladi, dan PT Wijaya Karya Tbk.Â
Sedangkan 70% merupakan dana dari pinjaman bank. Dengan kondisi demikian tarif tol yang akan dikenakan bagi pengguna jalan tol Surabaya-Mojokerto yaitu sebesar Rp 1.050/km dengan panjang tol yang menjacapai 36,27 km maka biaya totalnya sekitar Rp 38.083,5. Tarif ini mengacu pada besarnya investasi yang dikeluarkan misalnya pembebasan lahan, konstruksi dan operasional jalan tol.
Beroperasinya seluruh seksi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto menjadi pelengkap proyek Jalan Tol Trans Jawa yang akan membentang dari Merak hingga Banyuwangi. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto diharapkan dapat memperlancar arus distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Dengan diresmikan dan dioperasikan tol Surabaya-Mojokerto maka diharapkan mengurangi kemacetan hingga 30 persen di Balongbendo, Krian, dan Sepanjang.
reference: 1 |Â 2 | 3 | 4 | 5 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H