Mohon tunggu...
Zakirman
Zakirman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ketertarikan penulisan di bidang pendidikan terkhusus untuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan implementasi game sebagai alternatif desain pembelajaran yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Potensi Wisata Edukasi Kebun Stroberi di Desa Situ Udik: Wahana Belajar dan Rekreasi bagi Anak

29 Oktober 2024   23:13 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:45 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Situ Udik, yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, menghadirkan potensi wisata edukasi yang tak hanya indah secara alamiah, tetapi juga mendidik. Salah satu daya tarik utama desa ini adalah kebun stroberi yang dirancang untuk menjadi tempat belajar di luar ruang bagi anak-anak. Wisata kebun stroberi ini memadukan keindahan alam dengan pendekatan edukatif yang memberikan anak-anak pengalaman belajar yang baru. Dalam lingkungan perkotaan, kesempatan untuk mengenal pertanian sering kali terbatas, dan kebun ini menawarkan pengalaman nyata yang mengajarkan tentang siklus hidup tanaman, dari penanaman hingga panen (Alderson, 2023). Anak-anak tidak hanya bermain di alam tetapi juga mendapatkan wawasan berharga tentang dunia pertanian.

Anak-anak yang datang ke kebun ini memiliki kesempatan untuk belajar mengenai proses bercocok tanam, perawatan, dan pemeliharaan tanaman stroberi secara langsung. Mereka diperkenalkan pada pengetahuan dasar pertanian, seperti cara menyemai, menyiram, dan merawat tanaman agar tumbuh sehat. Hal ini membuat mereka memahami bahwa buah-buahan yang mereka nikmati setiap hari melalui proses panjang sebelum sampai di meja makan. Pengalaman ini memberikan perspektif baru bagi anak-anak, mengajarkan nilai-nilai ketekunan, kerja keras, dan tanggung jawab dalam merawat tanaman (Jones, 2022). Di tengah era digital yang didominasi teknologi, pengalaman langsung seperti ini sangat berarti dalam memperkenalkan anak pada dunia alami dan cara kerjanya.

Selain belajar tentang tanaman, anak-anak juga diberi kesempatan mendengarkan cerita interaktif melalui big book, media berbentuk buku besar dengan ilustrasi yang menarik. Big book ini berisi cerita tentang asal-usul tanaman stroberi, bagaimana tanaman ini diperkenalkan di Indonesia, serta manfaat buah stroberi bagi kesehatan. Penggunaan big book ini memudahkan anak-anak memahami cerita karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik. Media big book membantu siswa menyerap informasi lebih mudah, terutama bagi anak-anak usia dini yang cenderung belajar lebih efektif dengan pendekatan visual (Smith, 2021). Selain itu, cerita dalam big book yang dikombinasikan dengan pengalaman langsung di kebun memberikan dampak yang lebih dalam bagi pemahaman anak.

Kegiatan di kebun stroberi ini juga dirancang untuk mendukung perkembangan fisik anak melalui aktivitas yang melibatkan gerakan motorik. Siswa diajak untuk berjalan mengelilingi kebun, memetik stroberi, dan bahkan berinteraksi langsung dengan tanah dan tanaman. Aktivitas fisik seperti ini mendukung perkembangan motorik kasar dan halus anak, yang sangat penting pada usia perkembangan mereka. Selain meningkatkan keterampilan motorik, kegiatan ini juga memupuk rasa percaya diri anak ketika mereka berhasil memetik buah atau merawat tanaman sendiri (Brown, 2020). Berada di alam terbuka dengan lingkungan yang aman membuat anak-anak bebas bereksplorasi dan belajar dengan cara yang menyenangkan.

Dokumentasi Pribadi Zakirman
Dokumentasi Pribadi Zakirman

Wisata edukasi kebun stroberi ini menjadi sarana ideal bagi anak-anak desa dan kota untuk saling bertukar pengalaman. Anak-anak dari berbagai latar belakang dapat berbagi pengalaman mereka, belajar tentang tanaman bersama, dan berinteraksi satu sama lain. Hal ini mendorong perkembangan sosial mereka serta memperluas wawasan mereka tentang kehidupan di pedesaan yang mungkin berbeda dari lingkungan sehari-hari di kota (Alderson, 2023). Lingkungan yang inklusif seperti ini membantu anak-anak menghargai latar belakang sosial yang berbeda dan membentuk rasa solidaritas sejak dini.

Tidak hanya anak-anak yang mendapatkan manfaat dari wisata edukasi ini, tetapi juga masyarakat Desa Situ Udik. Dengan adanya wisata ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui sektor pariwisata. Pengunjung yang datang ke desa tersebut dapat menikmati produk-produk lokal, seperti makanan dan minuman berbahan dasar stroberi, yang disediakan oleh penduduk setempat. Ini menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat desa serta meningkatkan kesadaran wisatawan akan produk-produk lokal yang berkualitas (Pranoto, 2023). Wisata edukasi berbasis komunitas ini menjadi salah satu strategi bagi desa-desa di Indonesia untuk mengembangkan potensi lokal mereka.

Pemerintah desa dan pengelola kebun bekerja sama untuk memastikan wisata kebun stroberi ini dapat berjalan dengan aman dan nyaman bagi para pengunjung, khususnya anak-anak. Mereka menyediakan fasilitas yang memadai, termasuk petunjuk keamanan, area bermain yang aman, dan pendampingan bagi setiap kelompok yang datang. Keterlibatan pemerintah dalam pengembangan wisata edukasi ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan wisata yang ditawarkan kepada pengunjung. Dukungan ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah desa dalam menjadikan wisata kebun stroberi sebagai ikon desa yang tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi tetapi juga bermanfaat bagi pendidikan (Jones, 2022).

Dokumentasi Pribadi Zakirman
Dokumentasi Pribadi Zakirman

Melalui wisata edukasi ini, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan observasi yang kuat dengan berinteraksi langsung dengan alam. Mereka belajar mengamati tumbuhan secara detail, mulai dari bentuk daun, warna bunga, hingga buah yang dihasilkan. Kemampuan observasi yang diasah sejak dini ini akan sangat berguna dalam perkembangan kognitif anak, meningkatkan ketelitian dan fokus mereka dalam belajar (Smith, 2021). Kegiatan ini memperkuat konsep "belajar dari lingkungan" yang terbukti efektif dalam pembelajaran anak usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun