Mohon tunggu...
Zakirman
Zakirman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ketertarikan penulisan di bidang pendidikan terkhusus untuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan implementasi game sebagai alternatif desain pembelajaran yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengungkap Kekuatan "Repitition Theory" dalam Game Edukasi Berbasis Petualangan

28 Oktober 2024   20:32 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selain itu, game yang didesain berbasis hafalan ini juga mendorong siswa untuk belajar dengan cara yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Ketika mereka terbiasa belajar mandiri, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan. Pembelajaran yang mandiri ini sangat penting dalam menumbuhkan kemandirian dalam belajar, yang menjadi salah satu keterampilan penting di abad ke-21.

Di sisi lain, pendekatan game ini juga mendukung pembelajaran berbasis kompetensi yang sekarang semakin dibutuhkan. Melalui game, siswa bisa belajar berbagai kompetensi, seperti pemecahan masalah, logika, dan pengambilan keputusan. Semua kompetensi ini dapat dipelajari dalam suasana yang tidak terlalu formal, sehingga siswa merasa lebih rileks. Pengalaman ini memberikan dampak positif bagi pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.

Dengan pendekatan ini, game juga memberikan peluang untuk mengembangkan metode belajar yang lebih inovatif. Game berbasis Android menjadi pilihan yang relevan karena mudah diakses oleh siswa dari berbagai latar belakang. Di masa depan, diharapkan semakin banyak pengembang yang tertarik untuk menciptakan game edukatif yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia. Game edukatif ini bisa menjadi bagian dari solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori repetisi memang relevan dan efektif dalam membantu siswa menguasai materi. Dengan metode yang menyenangkan seperti game, teori repetisi tidak lagi terasa membosankan. Siswa dapat menikmati proses belajar yang penuh tantangan sekaligus meningkatkan kemampuan hafalan mereka. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi mitra yang efektif dalam dunia pendidikan.

Game edukatif berbasis repetisi ini juga memberikan pengalaman berbeda dibandingkan dengan metode belajar konvensional. Siswa tidak hanya dituntut untuk menghafal, tetapi juga untuk memahami konsep dengan cara yang lebih aplikatif. Dengan bermain game, mereka merasa seperti sedang berpetualang sekaligus belajar, yang pada akhirnya memperkuat ingatan mereka terhadap materi yang diajarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun