Zakat fitrah adalah bagian penting dari kewajiban zakat dalam agama Islam yang harus dibayar pada bulan Ramadan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Praktik membayar zakat fitrah di masjid tidak hanya mencerminkan aspek keagamaan, tetapi juga memiliki implikasi sosial dan komunitas yang besar.
Seperti zakat fitrah di masjid Al hidayah yang telah mengumpulkan uang mencapai 10 juta dan beras 800 kg yang menciptakan ikatan yang kuat antara anggota komunitas Muslim di desa Duriaasi. Saat mereka berkumpul di masjid untuk membayar zakat fitrah bersama-sama, hal itu memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara mereka. Ini juga menciptakan kesempatan untuk berbagi cerita, pengalaman, dan kebahagiaan dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
Panitia zakat di mesjid Al Hidayah dibentuk dengan penasehat dari ustad Fuad Hasyim yang memberikan arahan dan nasehat berharga dalam pengelolaan zakat. Di bawah kepemimpinan ustad Fauzi sebagai ketua serta dukungan dari sekertaris H. Romlan dan bendahara ustad Kholis, panitia ini menjalankan tugasnya dengan efisien. Anggota anggota panitia yaitu Irfan, Indra, Angga, Sardi, Lukman, Ilyas dan Ikbal yang memainkan peran aktif dalam mendistribusikan dana zakat kepada mereka yang membutuhkan dalam di desa Duriaasi. Ini dapat dilakukan melalui berbagai program bantuan sosial seperti memberikan makanan, pakaian, atau bantuan keuangan kepada keluarga yang kurang mampu. Dengan demikian, masjid Al-Hidayah menjadi pusat aktivitas sosial dan kemanusiaan yang berfungsi sebagai tulang punggung dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Selain manfaat sosialnya, pembayaran zakat fitrah di masjid Al-Hidayah juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan kewajiban zakat dan pentingnya membantu mereka yang kurang beruntung. Melalui ceramah, atau program pendidikan lainnya di masjid ini, masyarakat dapat lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam zakat dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
Dengan demikian, zakat fitrah di masjid Al-Hidayah tidak hanya sekadar praktik keagamaan, tetapi juga merupakan instrumen yang kuat untuk membangun kesejahteraan sosial dan memperkuat kebersamaan komunitas Muslim. Dengan memanfaatkan potensi yang ada di masjid, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih berempati, inklusif, dan berdaya bagi semua anggota komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H