Mohon tunggu...
Zaki Naufal Al Farisi
Zaki Naufal Al Farisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - layanan darurat

seorang mahasiswa yang sedang memulai karirnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ramadan Memiliki Daya Tarik Unik dengan Menggabungkan Berbagai Aspek Kehidupan

8 Mei 2024   19:10 Diperbarui: 8 Mei 2024   19:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suasana bulan suci Ramadan, Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang (lkk-unpam) menggelar kegiatan syi'ar Ramadan. Kajian Zuhur disampaikan oleh Ustad Subhan Fadli tentang Berbagai Aspek Kehidupan pada Sabtu (30/3/2024) di Masjid Darul Ulum Kampus Universitas Pamulang kampus ll Viktor Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kota Tangerang Selatan.


Dalam ceramahnya, Ustad Subhan Fadli menyampaikan agar setiap hamba mampu bersyukur karena menjalankan ibadah puasa. "Alhamdulillah, kita patut bersyukur karena Allah Swt memberikan kekuatan menjalankan ibadah puasa. tidak lupa kita juga melaksanakan solat zuhur berjamaah dan di lanjutkan pembacaan surah Al Waqiah," ujarnya.

Ada beberapa alasan, kenapa Ramadhan memiliki daya tarik unik dengan menggabungkan berbagai aspek kehidupan. seperti puasa, shalat malam, sedekah dan introspeksi spiritual dalam satu bulan.

Ustad Subhan Fadli melanjutkan, bahwa Ramadhan membantu dalam meningkatkan ibadah lain. "Ramadan dapat  membantu meningkatkan ibadah karena puasa Ramadan  tidak hanya menahan nafsu, tetapi juga memerintahkan untuk meningkatkan ibadah, amal, dan introspeksi diri secara keseluruhan," terangnya.

Di sela sela ceramah Ustad Subhan Fadli menceritakan mahasiswa bertanya tentang keberadaan kemaksiatan dan kebaikan. kenapa di dunia ini ada kemaksiatan dan kebaikan yang di ciptakan oleh Allah?

"Konsep kebebasan adalah bagian dari ciptaan Allah Swt. Manusia diberi kebebasan untuk memilih antara melakukan kebaikan atau kemaksiatan. Keduanya hadir sebagai bagian dari ujian kehidupan manusia. Allah memberikan petunjuk dan ajaran kepada manusia melalui agama, moralitas, dan hati nurani, tetapi akhirnya keputusan untuk melakukan kebaikan atau kemaksiatan adalah tanggung jawab individu," ungkapnya.

Itulah proses kita, karena kita tidak pernah berbuat salah, tetapi janganlah berputus asa ketika melakukan kesalahan. "Bertobatlah wahai orang-orang yang meyakinkan keesaanku. Allah tidak hanya kuasa mengampuni dan mengazab, tetapi Allah juga kuasa menghapus dosa kita," ujar Ustad Subhan Fadli yang pembimbing mahasiswa dalam program Kampus Unpam Mengaji (KUM).

Kemudian Ustad Subhan Fadli mengatakan bahwa kita jangan berputus asa. "Terkadang orang yang sudah larut dalam kemaksiatan, dia merasa putus asa karena Allah tidak mengampuni dosanya. Padahal ketika hari perhitungan amal, antara maghfirohnya Allah dengan dosa kita, pasti lebih banyak maghfirohnya Allah. 

Maka kita harus yakin bahwa Allah akan mengampuni dosa kita. keyakinan itulah yang harus ada pada diri kita, jangan pernah sekali kali menanyakan pengampunan Allah." terang Ustad Subhan Fadli yang pemateri dalam Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang (lkk-unpam).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun