"1 bulan lagi akan khataman shorof bagi yang sudah selesai, bagi yang mau tuntas hafalan nya terus di percepat, agar bisa ikutan khataman shorof", kata ustadz ku
Satu bulan lagi khataman ,dan hafalan ku sudah terlambat" "gak mungkin aku sempat khataman", "kataku dalam hatiÂ
Waktu terus berjalan tersisa setengah bulan lagi untuk khataman "gak mungkin aku khataman tahun ini, hafalan ku Masih banyak , otak lambat menghafal " kataku dalam hati. Keesokan hari ustadzku memberi motivasi di kelas agar kami para santri gak putus asah dengan waktu yang mendesak "teruslah berusaha karena usaha tak akan mengkhianati hasilnya" kata ustaz ku.Â
Adzan Dzuhur pun berbunyi waktunya kami para santri menuju ke mushola untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah. Sudah sholat Dzuhur ku tinggal merenungkan ucapan ustadz ku di kelas tadi dan aku pun tinggal di masjid setiap sudah sholat Dzuhur untuk menghafal dan begitu seterusnya setiap selesai belajar di kelas.
2 Minggu sudah berlalu aku pun lolos dari ujian tes shorof dan lolos masuk di khataman / wisudah shorof. Akhirnya akupun mengerti bahwa ketinggalan dalam belajar itu soal biasa, selagi ada usaha di dalam diri kita untuk mengejar ketinggalan maka kejarlah karena usaha tidak mungkin menghianati hasil, tergantung bagaiamana usaha kamu begitu pula yang kamu dapat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H