Mohon tunggu...
Zaki Mubarok
Zaki Mubarok Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Revolusi Mental Dasar Nawacita

10 November 2016   00:15 Diperbarui: 10 November 2016   00:51 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita semua adalah warga negara indonesia apapun etnisnya, apapun agamanya, apapun latar belakangnya, mari kita bersatu dan saling mengingatkan untuk sadar terhadap nilai-nilai umum yang berlaku dari setiap perbuatan mulai dari hal terkecil, karena tidak jarang kita melakukan perbuatan yang tidak sejalan nilai2 yang kita ketahui, disebabkan kita tidak jujur pada diri sendiri, tingkat kesadaran kita rendah, hidup dalam dominasi ego, terpengaruh lingkungan, dsb sehingga segala tindakan kita tidak sepenuhnya berlandaskan kesadaran, dan kita akan selalu mencari pembenaran atas tindakan tersebut, yang pada akhirnya mampu menjerumuskan kita ke arah yang salah secara berkelanjutan.

Kita tau bahwa kalau kita bicara kasar dapat menyinggung perasaan orang lain, namun kita tidak sadar dan mengabaikan hal tersebut karena ego, sehingga terlontar ucapan yang menyakitkan.

Kita tau bahwa korupsi dalam bentuk apa pun adalah perbuatan tidak baik, namun kita tidak sadar dan "menutup" indera hanya untuk memperkaya diri sendiri atau golongan, sehingga tidak segan mengambil sesuatu yang bukan hak nya.

Kita tau bahwa dalam berkendara harus patuh terhadap peraturan yang sudah dibuat, namun kita tidak sadar dan membenarkan kebiasaan yang salah, sehingga berani melakukan pelanggaran dalam berkendara.

Kita tau bahwa seluruh manusia ini bersaudara, berasal dari satu pasang manusia, dan memiliki kedudukan yang sama di bumi, namun kita tidak menyadari hal tersebut dalam menjalani kehidupan, sehingga tidak jarang kita bersikap tidak adil, seenaknya, acuh, sombong, benci, dsb terhadap orang atau golongan lain.

Kita tau bahwa negara ini pernah dijajah bangsa asing, tapi kita menolak untuk sadar betapa berharganya perjuangan leluhur kita (yang beraneka macam latar belakang) dalam merebut kemerdekaan bangsa ini, sehingga konflik antar saudara, golongan, suku, agama, dan bahkan partai politik, masih mampu memecahkan kita hanya demi kepentingan pribadi atau golongan.

Kita tau ada baik dan buruk pada segala sesuatu, namun tidak jarang kita hanya melihat keburukannya karena terpengaruh oleh orang atau golongan lain.

Kita tau bebas menentukan pandangan dan pendapat, namun lagi-lagi karena faktor luar membyat kita takut berpendapat dan mengikuti pandangan atau pendapat orang/golongan lain.

Kita tau mencontek adalah perbuatan curang.

Kita tau suap adalah perbuatan tidak baik.

Kita tau memaksakan kehendak kepada orang lain adalah perampasan hak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun