Mohon tunggu...
Zaki Mubarak
Zaki Mubarak Mohon Tunggu... Dosen -

Saya adalah Pemerhati Pendidikan tinggal di Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jalan Terjal Menuju Rohingya

5 September 2017   15:45 Diperbarui: 5 September 2017   16:06 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika aku tinggalkan gerbang pesantren, aku lihat ada seorang berjubah putih di balik gelapnya malam. Aku takut, namun aku harus lakukan ini. Demi pa Kyai yang sedang menghukumku. Demi nama baik ayahku. Demi masa depan kedewasaanku. Dan terakhir demi bisa terbang ke Rohingya bertemu dengan Aung Sie dengan segala perjuangannya.

Langkahku mulai perih. Satu jam perjalanan telah mulai membuahkan hasil. Sebuah gunung yang hitam pekat sudah terlihat. Di atas remang kegelapan, saya terus melaju untuk sebuah perjuangan. kepala ini dapat menyingkirkan ketakutan dengan mengingat kembali semua kisah indah dengan Aung Sie. Isian WA darinya selalu menjadi kekuatan sendiri dalam menempuh perjalanan malam menakutkan ini.

"Akhi tahu tidak, aku selalu ingin belajar di pesantrenmu. Di sini, tidak ada pesantren seperti mu. Kalau kuil banyak, tapi pesantren tidak ada. Sekolah pun kami tidak punya. Ada sih, namun tidak layak. Suatu saat aku akan mengunjungimu dan membawamu ke Rakhine State dimana etnisku tinggal. Kau akan tahu betapa Islam di sini membutuhkan orang sepertimu." Itulah WA yang membuatku kagum atas Aung Sie, gadis jelita yang di DP WAnya berphoto dengan cantik dan berkerudung hitam. Kontras dengan kulitnya yang putih.

"Akhi Dadang, kapan kamu ke sini untuk memuliakan anak-anak Rohingya? Mereka pasti senang diajari Islam Indonesiamu. Mereka tahu islam yang baik adalah Islam ala Indonesia. Islam yang aman, tentram, penuh ...... 

bila tertarik membaca selengkapnya di https://zakimu.com/jalan-terjal-menuju-rohingya/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun