Dedi Mulyadi (Demul) yang sekarang menjabat Bupati Purwakarta dan sekaligus ketua DPD Golkar Jawa Barat sangat erat kaitannya dengan Patung. Sebagaimana tulisan saya terdahulu, bahwa Demul adalah inisiator pengembangan Purwakarta menjadi daerah "klenik" yang dipenuhi patung ala Bali. Tentu saja berbeda antara patung Purwakarta yang Bali-centered dengan patung reflika manusia yang di buat orang Tasik-Ciamis-Garut (Priangan Timur). Namun, dalam simbol dan pesan yang dibuatnya bisa jadi memiliki kesamaan.
Patung Bali yang didesain oleh Demul di Purwakarta sejatinya dimaksudkan untuk menarik minat orang datang ke Bali kedua Indonesia. Dengan memadukan kearifan lokal yang sunda dan Bali yang sangat kental kemistisannya, Purwakarta dianggap berhasil untuk keluar dari pakem kabupaten biasa. Patung itulah yang menjadi bagian terpenting Demul dalam mendesain perubahan di Purwakarta. Hal ini sama dengan orang pembuat reflika manusia, tujuan utamanya adalah membuat orang tertarik untuk melihatnya. Dengan modal seadanya, si pembuat berharap orang tertarik dan ingin melihatnya. Sama kan?
Dalam analisis setengah kebatinan saya, relasi fenomena patung di Priangan Timur dengan perpolitikan Jabar memiliki kaitan erat. Orang Jabar terutama Priangan Timur suka yang aneh-aneh dalam memilih pilihan di pemilu. Sebut saja terpilihnya Oni "SOS" atau Aceng Fikri yang terkenal dengan Kawin singkatnya menjadi anggota DPD Jabar. Keduanya memilki popularitas dengan cara nyeleneh. Mereka berdua menghadapi orang yang hebat di bidang akademik dengan gelar yang banyak, tapi tetap saja orang Priangan memilih yang nyeleneh ini.
Bisa jadi, sesuai karakter orang Priangan Timur yang "nyeleneh" tadi, Demul menjadi pilihan di daerah ini. Saya tidak menyebutkan bahwa Demul akan menjadi Gubernur selanjutnya, tetapi paling tidak fenomena patung yang hadir di Priangan Timur menjadi kila-kila bahwa beliau akan memiliki suara terbanyak. Hal ini berbeda dengan Bandung yang tidak memiliki "patung". Saya tidak tahu, apakah nanti Demul akan benar-benar menjadi Gubernur atau menjadi sebaliknya? Hanya Alloh lah yang tahu. Dalam konteks ini, Ilmu kebatinan saya masih setengah matang.{}
Bumisyafikri, 22/08/17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H