Penerapan Manajemen Modern Partai Politik untuk Demokrasi yang Lebih Baik

Kehadiran partai politik di dalam pembangunan demokrasi modern saat ini sangatlah penting untuk dikaji, bagaimana kinerja partai politik dapat diandalkan sebagai pilar demokrasi. Dalam demokrasi modern diperlukan penerapan manajemen strategik partai politik yang tentu perlu modern karena setiap langkah yang dilakukan partai politik saat ini sering kali dihadapkan dengan tantangan dan masalah baik di nternal partai itu sendiri ataupun di eksternal partai politik. dari berbagai literatur yang penulis sudah baca di dalam literatur ilmu politik disadari secara sungguh bahwa kehadiran partai politik menjadi hal yang sangat urgent dalam perkembangan demokrasi modern saat ini.

Kepentingan publik menjadi hal yang utama dalam visi yang perlu diperjuangkan pada lembaga-lembaga politik, khususnya parlemen oleh partai politik yang melalui anggota-anggotanya yang telah terpilih atau akan terpilih dalam pemilu yang nantinya akan menjadi wakil yang mewakili terwakil. Otoritas yang dimiliki oleh parlemen memiliki modal yang sangat besar untuk mewujudkan pembangunan demokrasi, mengingat partai politik menjadi pilar bagi demokrasi. Bagaimana demokrasi maju atau mundur salah satunya di tentukan bagaimana kinerja partai politik dalam mengemban fungsi dan perannya.

Ada beberapa hal yang menjadi indikator untuk membentuk manajemen partai politik modern, diantarnya ialah, keanggotaan dan organisasi, kualitas para anggota partai politik, rekrutmen anggota baru, pendidikan dan pelatihan anggota partai politik, program-program yang dihadirkan oleh partai politik, komunikasi internal dan eksternal, demokrasi internal partai politik, konflik partai dan resolusi partai politik, kuota untuk perempuan dan minoritas, dan pembiayaan partai politik. indikator-indikator inilah yang akan menjadi point bagi partai politik bagaimana mereka dapat membentuk strategik modern untuk pengembangkan kualitas manajemen partai politik itu sendiri yang pada akhirnya perkembangan demokrasi modern saat ini akan jauh lebih baik.

Sebelum menuju bagaimana rekomendasi langkah strategik yang harus dilakukan oleh parpol, penulis di sini akan berjalan menuju penyebab apa saja yang menjadikan partai politik terjadinya konflik internal dan eksternal dan bagaimana penulis akan merekomendasikan untuk mengatasai permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Pertama, konflik internal disebabkan setidaknya ada 3 hal diantaranya ialah, ideologi partai politik yang sering kali tidak selaras dengan para anggotanya. Sehingga dari hal itulah sering terjadinya konflik diantara para anggota dan menyebabkan kubu-kubuan dan hal inilah yang menjadi rentan kehancuran dan kredibilitas partai politik itu terjadi. Kemudian kedua, kepemimpinan partai yang individu dan oligarkis.

Kepemimpin dalam partai politik menjadi tongak utama dalam keberjalanan partai politik itu sendiri,bila kualitas pemimpin yang jelek maka output yang akan dihasilkan oleh partai politik tersebut tentu tidak akan baik dan inilah yang akan menjadi konflik diantara para anggota bagaimana bisa para anggota dipimpin oleh pemimpin yang tidak memiliki standar kualitas pemimpin yang baik tentu ini akan menjadi konflik internal seperti yang terjadi pada partai demokrat atas kepemimpinan AHY yang dianggap buruk dalam memimpin dan terjadinya kubu diantara partai tersebut.

Kemudian ketiga, koalisi partai yang cair. Bila melihat bagaimana konflik internal itu terjadi penulis hanya dapat merekomendasikan perbaikan visi yang perlu sama-sama dipahami oleh seluruh anggota partai politik ketika bergabung dalam partai tersebut untuk nantinya sama-sama berjuang demi ideologi tersebut, kemudian perlu adanya peningkatan dalam rekrutmen politik dan perlu penyeleksian kepemimpinan yang ketat. Dan tekankan bersama jangan sampai dinasti politik terjadi di dalam politik karena hal itu akan mengakibatkan keburukan baik di dalam parpol maupun di luar parpol.

Kemudian faktor eksternal yang menjadi konflik partai politik diantaranya ialah, adanya jarak antara partai politik dengan para pemilihnya, intervensi dari pemerintah, negara, dan aktor di luar tubuh partai, regulasi negara mengenai partai politik yang belum memandai, aspek kepentingan lain di luar partai politik yang mencoba membangun framing buruk di tengah publik, ketidakharmonisan hubungan antar partai, dan ketergantungan partai politik terhadap pemilik modal.

Dari hal itulah rekomendasi yang penulis berikan adalah perlu dilakukan upaya manajemen penyelesaian konflik dengan melakukan persamaan kepentingan akan seluruh pihak, guna merumuskan alternatif pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi seluruh elemen partai. Perlu adanya payung hukum yang dapat menghimpun segala persoalan yang disebabkan oleh faktor eksternal.

sehingga daripada hal itulah seluruhnya pada intinya perlu adanya manajemen partai politik yang modern untuk menunjang strategik dalam perkembangan dan peningkatan manajemen partai politik. pertama, adalah payung hukum yang harus diberikan pemerintah untuk menuju perbaikan yang lebih baik, kemudian rekrutmen para anggota partai politik  yang perlu ditingkatkan dan dievaluasi, untuk hasil dari evaluasi tersebut perlu adanya regulasi anggota dan organisasi partai yang lebih baik lagi. Kemudian setelah menjadi anggota partai politik, partai politik perlu lebih dalam menjalankan perbaikan  pendidikan dan pelatihan para anggota yang akan menuju parlemen.

Pola kaderisasi yang baik akan menunjang kualitas anggota yang akan duduk di parlemen, dan jauh dari hal itu bila kualitas dapat tercapai maka para terwakil tidak perlu ragu kepada si wakil dalam menjalankan fungsi dan perannya. Komitmen pun perlu dijungjung tinggi oleh para anggota partai dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat, dan dari hal itulah kualitas partai politik dapat kembali baik dan perkembangan demokrasi modern pun akan semakin membaik.