Mohon tunggu...
Zakia Wishbeukhti
Zakia Wishbeukhti Mohon Tunggu... Swasta -

Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Air Bersih - Air Minum - Air Galon - Pure It...

26 September 2013   18:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:21 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic taken from http://kompas.com

Sebagai warga negara Indonesia, kita cukup bangga karena Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang unik, yaitu negara kepulauan terbesar di dunia, selain itu Indonesia juga salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa, serta negara yang berlimpah sinar matahari setiap hari. Alhamdulillah. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km² (sumber : wikipedia) [caption id="attachment_2639" align="aligncenter" width="660" caption="pic taken from http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia"][/caption] Meski wilayah perairan Indonesia lebih luas dari daratan, meski sumber daya alamnya melimpah, namun menyedihkan, sampai saat ini Indonesia masih krisis air bersih. Ketika saya masih kecil di Malang-Jawa Timur, di bagian belakang rumah terdapat sumur. Segala kebutuhan rumah tangga, mulai dari minum, mandi, mencuci piring, mencuci baju, memasak, dsb, mengambil air bersih dari sumur itu. Alhamdulillah sumur itu memang memiliki air yang bersih, jernih, segar dan tidak berbau. Bahkan di musim kemarau pun, sumur kami tetap memiliki air. Alhamdulillah. Tidak ada biaya yang kami keluarkan untuk konsumsi air bersih, karena semuanya sudah tersedia dengan gratis di sumur kami. Kalau pun ada biaya, itu adalah biaya listrik untuk memompa air, dan biaya gas untuk merebus air sumur agar sehat di konsumsi.

Namun saat ini, pola pikir masyarakat sudah sedikit bergeser oleh iklan-iklan yang bertebaran di berbagai media. Coba amati, saat ini apakah sudah menjadi hal yang umum jika tiap rumah memiliki galon berlabel salah satu merek perusahaan penjual air minum? Apakah itu A*ua, A*es, C*eo, V*t, T*tal, dst?

[caption id="attachment_2643" align="alignleft" width="238" caption="pic taken from http://kompas.com"]

[/caption] Meski di rumahnya ada sumur yang mengeluarkan air bersih, mereka tetap menggunakan air galon bermerek dengan berbagai alasan. 1. Ada yang beralasan karena kepraktisan (tinggal minum, tanpa perlu repot merebus), 2. ada yang beralasan karena air galon bermerek lebih 'steril', dst. Bagi yang di rumahnya tidak ada sumur, namun menggunakan air PDAM sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih keluarga, sering sekali saya dapati & alami kekecewaan akan kualitas air pdam tersebut. 1. Air keruh (tidak jernih), 2. air bau kaporit, 3. air berwarna coklat, 4. air mengandung lumpur (ada endapan di bagian bawah wadah penyimpan airnya), 5. nyala air PDAM 2 hari nyala 2 hari mati, dst, sehingga untuk kebutuhan minum keluarga terpaksa menggunakan air bersih galonan bermerek tersebut. [caption id="attachment_2676" align="aligncenter" width="660" caption="Pic taken from http://2dheart.wordpress.com/"]
Pic taken from http://2dheart.wordpress.com/
Pic taken from http://2dheart.wordpress.com/
[/caption] Saat ini kami tinggal di Cepu, perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur, menggunakan PDAM & sumur sekaligus untuk pemenuhan sarana air bersih keluarga, namun tetap menggunakan air galon bermerek untuk kebutuhan minum keluarga, karena buruknya kualitas air dari PDAM, sedangkan air sumur meski jernih, kadang berbau. Air-air yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia, menjadi cukup mahal. Sebagai contohnya harga air galon merek A*ua, di tempat saya tinggal mencapai 16.000/galon. Di waktu-waktu tertentu, seperti lebaran, dsb, harganya bisa melonjak menjadi 17.500-19.000/galon. Kadang dengan harga yang tinggi tersebut, keberadaan barang tsb langka. Seperti yang terjadi beberapa hari ini... Air 1 galon tsb biasanya hanya cukup untuk kebutuhan minum keluarga selama 4-5 hari (diluar kebutuhan memasak. Hanya untuk minum saja). Dalam 1 bulan biasanya membutuhkan 6-8 galon atau sekitar 128.000/bln --> hanya untuk air minum. Untuk kebutuhan memasak, biasanya menggunakan air galon isi ulang, karena dalam proses memasak air yang digunakan ikut dimasak, sehingga masyarakat masih ok menggunakan air galon isi ulang yang biasanya berharga 3.000/galon. Dalam 1 bulan biasanya membutuhkan 4-6 galon air isi ulang atau sekitar 18.000/bln. Total kebutuhan air galon = 128.000 + 18.000 = 146.000/bln = 1.752.000/thn.
Bagi yang berkecukupan mungkin dana senilai itu tak ada harganya, namun bagi masyarakat yang kurang beruntung, hanya untuk minum air bersih saja harus mengeluarkan dana sebanyak itu, belum termasuk kebutuhan makan, pendidikan, dll. Indonesia dengan potensi sumber daya alamnya yg melimpah, ternyata untuk kebutuhan air bersih masih belum tercukupi... belum terkelola dengan baik.

Beberapa waktu terakhir ini, muncul produk baru untuk solusi air minum : PureIt yang dikeluarkan Unilever. PureIt menawarkan solusi air bersih layak konsumsi dengan tanpa listrik, air dari PDAM maupun air sumur cukup dimasukkan ke dalam tabung PureIt, dengan daya filter dan teknologi yang ada pada PureIt, air yang dikeluarkan dari PureIt sudah layak minum. [caption id="attachment_2685" align="aligncenter" width="660" caption="pic taken from http://www.pureitwater.com/ID/pureit"]

[/caption] Aha! Ini solusi bagus untuk kebutuhan air bersih layak minum kami! Setelah menjelajahi website PureIt sampai puas, dan menanyakan kepada beberapa saudara yang sudah pakai PureIt, dan sudah meminum sendiri air dari PureIt sewaktu berlebaran di Malang. Akhirnya pada Agustus kemarin, lewat online, saya order 1 produk PureIt lewat order online yang ada di website PureIt. Karena di Cepu belum ada agen/distributornya. Tunggu menunggu sampai 1 bulan lewat, ternyata tidak ada apapun yang terjadi. Email konfirmasi tak ada, telepon pun tak ada. Tak ada apa-apa gitu. Apa mungkin order yang saya buat tidak masuk ya? Akhirnya awal September lalu saya coba order online lagi di website PureIt. [caption id="attachment_2687" align="aligncenter" width="660" caption="pic taken from http://www.pureitwater.com/ID/"]
pic taken from http://www.pureitwater.com/ID/
pic taken from http://www.pureitwater.com/ID/
[/caption] Namun selama 1 minggu lebih, masih sama, tak ada apa-apa yang terjadi. Saya coba kontak PureIt lewat twitter @PureitIndonesia, biasanya lewat twitter lebih cepat responnya. Alhamdulillah besoknya tweet saya dibalas, saya diminta memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Setelah saya berikan, besoknya saya ditelepon pihak PureIt, katanya sejak order saya yang pertama (Agustus), saya sudah dihubungi lewat telepon namun tidak tersambung. Entah.. seingat saya hp saya selalu on.. Singkat cerita, berikut penjelasan dari PureIt yang saya terima :
  1. Untuk dapat membeli PureIt, hanya di kota-kota yang terdapat agen/distributor PureIt, terkait dengan teknisi yang akan support jika ada kerusakan, dll.
  2. Untuk lokasi terdekat dengan Cepu yang menjual PureIt adalah Kudus, namun yang menjual disana adalah Hypermart, sehingga tidak ada teknisi yang akan support jika ada kerusakan, dll. (kok jadi berlawanan dgn no 1 ya?)
  3. Untuk order online, hanya dilayani untuk kota-kota yang terdapat agen/distributor PureIt.

Ya sudah deh, saya beli dari cabang terdekat dari Cepu, minta dikirim aja, bisa tidak? Seperti online shop gitu. Ternyata mereka juga menolak, alasannya tidak ada teknisi di Cepu, kalo ada kerusakan mereka tidak bisa support. Haduh, kenapa tidak seperti barang-barang elektronik lainnya saja ya? Disini juga pakai mesin cuci, lemari es, dll, yang teknikal supportnya tidak ada di sini, tapi kan kalo ada kerusakan bisa dibawa ke teknisi / kalo masih garansi bisa dibawa ke service support di kota terdekat yang ada. Apalagi PureIt sepertinya cukup sederhana dalam pemeliharaan & pemakaiannya. Kalo ada yg rusak / kadaluarsa, tinggal ganti beli baru komponennya saja kan? Ribet amat :( Ok deh, saya terima aja, lha wong sana yang jualan, masa saya maksa beli.

Namun kok ada yg kurang sreg gitu di hati, kalo memang penjualan hanya untuk kota-kota yang terdapat agen/distributor PureIt, kenapa di website PureIt tidak diinformasikan aja sekalian, daripada nanti banyak yang salah seperti saya? Atau tutup saja fasilitas Order Onlinenya sekalian. Untuk pembelian di kota2 tersebut kan sudah ada datanya, tinggal telepon agen/distributor Pureit aja.

Haduh... kecewa juga sih. Ya sementara tetap berjalan sesuai skenario yang ada saja untuk pengadaan air minum keluarga, sambil wait & see kemungkinan lain. Bagaimana dengan solusi pemenuhan kebutuhan air minum keluarga teman-teman? :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun