Mohon tunggu...
Zakia Wishbeukhti
Zakia Wishbeukhti Mohon Tunggu... Swasta -

Learner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kelinci Mungil : Hukuman untuk Sang Pencuri

23 September 2013   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:29 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---

Ayam berkokok, pagi hari sudah datang. Kelinci mungil beranjak bangun dari tempat tidurnya dengan badan segar dan wajah yang ceria.

Diambilnya beberapa helai baju bersih dari lemari, dan ditutupnya.
Dia teringat kunci emas hadiah dari raja, ia ingin melihatnya dulu sebelum pergi mandi di sumur desa.

Betapa kagetnya kelinci mungil ketika tak mendapati kunci emasnya di dalam lemari. Dicoba dikeluarkannya semua isi lemari bajunya dan menatanya kembali, namun tak juga menemukan kunci emasnya.
Dimanakah gerangan? Kelinci mungil panik.

Dirunutnya apa saja yang sudah ia lakukan sejak menerima hadiah dari raja kemarin, sampai pagi ini. Ia yakin seyakin yakinnya bahwa ia sudah menyimpan kunci emas itu di lemari. Bahkan ia ingat bagaimana posisi kunci emas itu ketika diletakkan!

Kehilangan kunci emas itu sebenarnya tidak mengapa bagi kelinci mungil. Mungkin bukan rezekinya. Namun bagaimana jika raja tahu bahwa kunci emas yang baru diberikannya kemarin, hilang?

Meskipun kelinci mungil tidak pernah mengharap hadiah dari siapa pun, namun ketika ia menerima hadiah, ia tidak ingin mengecewakan dengan meremehkan dan sembarangan memperlakukan hadiah yang diberikan orang lain.
Dengan hilangnya hadiah dari raja ini, ia khawatir raja akan marah karena kelinci mungil tidak menjaganya dengan baik.

"Baiklah, nanti kucoba cari kembali setelah pulang dari ladang wortel" gumamnya.

---

Ditengah jalan ia bertemu dengan anjing, prajurit kerajaan.
"Pagi kelinci mungil, apa kabar? selamat ya kemarin sudah terpilih menjadi warga teladan" sambut anjing seraya menyalami kelinci mungil.
"Terima kasih" jawabnya sambil tersenyum.
"Beruntung sekali aku bertemu denganmu. Pagi ini aku memang menuju kerumahmu untuk menyerahkan undangan makan malam besok dari sang raja kepada para pemilik kunci emas, para warga teladan. Kau harus datang ya" seru anjing melangkah pergi seraya menyerahkan undangan makan malam kepada kelinci mungil.
"Ah.. oh.. wah terima kasih, iya aku akan datang" jawab kelinci mungil.

Sepanjang perjalanan menuju ladang, kelinci mungil kebingungan, apa yang harus dikatakannya kepada raja jika ditanya mengenai kunci emasnya? Ia tak boleh bohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun