Sering sekali saya menemukan perbedaan pendapat diantara masyarakat yang berhubungan dengan boleh atau tidaknya seorang wanita meminum es saat haid.
Karena budaya dan kepercayaan dari para pendahulu, sebagian masyarakat saat ini mempercayai jika minum es saat haid akan menghambat siklus haid, kram perut bahkan sampai membuat haid terhenti.
Namun, apakah semua itu benar adanya ataukah hanya mitos belaka? Sebagai sesama perempuan saya merasa cukup prihatin terhadap banyaknya masyarakat terkhususnya perempuan karena kurangnya edukasi tentang menstruasi dan masih mempercayai mitos yang tidak berdasarkan pada penelitian ilmiah dan alasan medis yang kuat.
Berdasarkan penelitian saya pribadi ternyata belum pernah ada penelitian ilmiah ataupun pakar kesehatan yang menyatakan bahwa minum es saat haid dapat memperburuk gejala haid bahkan secara spesifik tidak ada hubungan langsung antara mengonsumsi es dengan reproduksi.
Namun, berdasarkan penelitian para ahli penyebab gejala menstruasi seperti kram perut, sakit kepala dan perubahan suasana saat haid disebabkan oleh hormon. Karena menstruasi sendiri adalah proses luruhnya dinding rahim yang dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu, seperti estrogen, progesteron, LH, FSH, dan GnRH.
Dalam artikel Orami dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSIA Bina Medika mengatakan bahwa "Darah haid adalah darah yang berasal dari peluruhan dinding rahim dan tidak ada hubungannya dengan pencernaan." Yang berarti haid merupakan proses yang terjadi pada perut bagian bawah yang berbeda dengan saluran pencernaan.
Begitu juga dengan Ahli gizi Tati Rusdiana (2020) menjelaskan bahwa suhu inti tubuh manusia sangat terjaga dan tidak mudah berubah drastis akibat minuman dingin. Selain itu, sistem reproduksi wanita juga tidak terpengaruh oleh suhu tubuh luar. Mekanisme menstruasi sepenuhnya diatur oleh hormon dalam tubuh.
Disebutkan dalam artikel hellosehat yang telah Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita perdarahan menstruasi tidak dipengaruhi oleh suhu air yang diminum.
Dan yang terjadi ialah ketika air es masuk ke dalam tubuh, suhunya akan menyesuaikan dengan suhu tubuh, sehingga tidak akan mempengaruhi aliran darah haid. Justru, minum air putih yang banyak, baik itu air biasa, air es, atau air hangat, dianjurkan selama menstruasi untuk mencegah dehidrasi dan meringankan gejala-gejala haid, seperti kram perut, perut kembung, atau sakit punggung.
Bahkan studi yang diterbitkan dalam University of California, Irvine menjelaskan, kalau produk susu seperti es krim mengandung asam arakidonat, asam lemak, dan kalsium yang dapat meredakan kram akibat menstruasi. Jadi, tidak ada salahnya kita mengonsumsi es saat haid. Meskipun minuman dingin atau es tidak mempengaruhi haid, tetapi ada beberapa minuman yang harus dihindari ketika mengalami masa menstuasi, seperti:
- Alkohol
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol selama haid dapat mengakibatkan timbulnya nyeri haid hebat.
- Kopi
Pada kopi terdapat kandungan kafein yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam lambung. Ketika asam lambung meningkat saat menstruasi maka hal tersebut dapat memperparah nyeri haid.
- Teh
Mengonsumsi teh berlebihan dapat mengganggu produksi sel darah merah. Bila produksi sel darah merah terganggu selama masa menstruasi, maka bisa saja kita akan terkena amnesia defisiensi zat besi.
- Soda
Minuman bersoda mengandung kafein dan gula yang cukup tinggi. Bila kedua zat ini kita konsumsi selama masa menstruasi, ini akan mengakibatkan nyeri atau gejala haid akan bertambah parah.
Selain itu ada beberapa manfaat dari meminum es saat haid atau menstruasi di kutip dari artikel SehatQ dan telah ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri, yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan detak jantung
- Mencegah konstipasi
- Mengurangi nyeri haid
Berdasarkan opini saya pribadi dan juga berdasarkan penelitian yang telah saya teliti dapat disimpulkan bahwa larangan yang tersebar di masyarakat bahwa “Wanita haid tidak boleh meminum es” hanyalah mitos tanpa berdasarkan landasan ilmiah yang kuat dan tidak ada hubungan sebab akibat antara mengkonsumsi minuman dingin dengan gangguan dan perubahan siklus menstruasi. Sebaiknya kita tidak lagi mempercayai dan menyebarkan hal hal yang belum tentu kebenarannya sebelum di teliti oleh para ahli.
Saya juga mendukung untuk masyarakat agar dapat berfikir dengan rasional terhadap mitos budaya seputar menstruasi. Keterbukaan, edukasi yang akurat, dan pemahaman yang lebih baik tentang tubuh dan siklus menstruasi sangat penting untuk mengatasi stigma dan pembatasan yang tidak perlu terhadap wanita.
Dengan demikian, saya cenderung untuk menolak pandangan bahwa larangan minum es saat haid memiliki dasar yang kuat secara ilmiah. Sebagai gantinya, saya mendorong untuk lebih mengedepankan pengetahuan medis dan pendekatan yang lebih terbuka terhadap topik-topik seputar kesehatan reproduksi wanita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H