Beberapa orang mungkin akan merasa bahwa film ini terkesan memiliki alur yang lambat dan banyak sekali dialog, khususnya di bagian tengah filmnya. Namun tak usah khawatir karena tentunya dialog-dialog yang diucapkan para tokohnya sangat berkaitan dan merujuk pada Siksa Kubur itu sendiri.
Tak seperti film-film horor religi lain yang belakangan ini dikecam karena seolah menakut-nakuti seseorang untuk beribadah, film ini justru melakukan hal yang sebaliknya. Selain itu, penggambaran mengerikannya siksa kubur juga seolah tidak hanya ditujukan hanya pada satu agama saja, namun juga agama lain secara universal.
Joko Anwar sukses memadukan akting dari tiga generasi yaitu muda, dewasa, dan tua. Faradina Mufti dan Reza Rahadian yang menjadi pemeran utama mampu memerankan tokoh masing-masing dengan sangat baik. Selain itu, Â akting dari aktor legendaris Slamet Raharjo yang menjadi pemeran pendukung di film ini juga dibawakan dengan totalitas. Ditambah lagi akting para aktor lain yang bahkan hanya muncul sekilas seperti Afrian Arisandy juga tidak kalah hebatnya.
Tapi yang menjadi perhatian saya dan juga menjadi hal yang unggul dari film ini ada pada teknis-teknisnya. Dari mulai desain produksi, pengambilan gambar, efek visual hingga suara semuanya di kelola dengan maksimal. Ditambah dengan soundtrack lagu legendaris "Bengawan Solo" menjadikan Siksa Kubur film horor yang naik kelas dibanding film-film sejenis lainnya.
Dan tentu saja jika Anda bertanya bagian film mana yang paling seram, mungkin banyak orang akan setuju bahwa bagian terseram dari filmnya terletak pada ending-nya. Bagian yang sangat menguras emosi dan juga rasa takut sekaligus menjadi puncak dari keseluruhan filmnya.
Siksa Kubur mungkin bukan karya terbaik dari sutradara Joko Anwar, namun filmnya dirasa lebih baik dari judul film terakhirnya dan juga bisa menjadi standar yang baru untuk film horor Indonesia yang lainnya. Bagaimana apakah Anda tertarik untuk menontonnya?
Siksa Kubur mulai tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 11 April 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H