Mohon tunggu...
Zakiah Wahyuni
Zakiah Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Halo gays nama aku Zakiah Wahyuni biasa dipanggil kia tapi kalau mau lebih akrab panggil sayang juga boleh dong, eits bercanda ya dek ya. Aku sangat hobi membaca, seperti baca cerita Wattpad, AU, maupun Novel hehe. Aku juga suka menulis tapi ya sesuai mood sih wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Yang Tertinggal

5 Januari 2025   14:33 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  "Ini tidak mungkin! Dia pasti bukan Alex. Mana mungkin dia punya wanita selain aku?" Aku membantah dalam hati, mataku terbelalak.

Rasa tidak percaya memaksa aku menghampiri Alex. "ALEX!" seruku.

Alex terkejut. "Apa maksudnya ini?" tanyaku marah. "Apa urusan penting yang kamu sembunyikan?"

"Tenang dulu, aku akan menjelaskan semuanya," jawab Alex, mencoba menenangkan

"Jelasin? Haha, lucu sekali! Aku tidak butuh penjelasanmu lagi. Aku sudah tahu penyebab sikapmu berubah. Kamu bermain hati di belakangku!" Aku menatap sinis.

"Seharusnya kamu bilang kalau kamu tidak ingin bersama lagi, agar aku tidak berharap lebih. Ternyata kamu memilih dia!" Aku mendorong pelan dan berlari meninggalkan Alex.

Cuaca gelap memburuk, hujan turun begitu deras. Semesta seolah merasakan kesedihanku. Air mataku bercampur hujan, hati pun pecah menjadi serpihan.  

 "Padahal kamu telah berhasil membuatku membuka hati kembali. Aku yakin kamu adalah orang yang tepat untukku. Tapi nyatanya, saat aku menyerahkan hatiku sepenuhnya, kamu malah melukainya. Bahkan lukamu lebih dalam dari sebelumnya. Kamu, yang dulu aku sukai, kini menjadi orang yang aku benci. Aku salah lagi, ini ke sekian kalinya aku menaruh harapan pada lelaki yang salah", Monolog ku

   "Ternyata benar kata orang jangan berharap kepada manusia, karena manusia kapan saja bisa berubah" ucapku dalam hati. 

   Bagiku bukanlah hal yang mudah untuk kembali mempercayai orang baru. Aku sudah mencoba untuk membuka kembali hatiku dan menerima orang baru untuk mengisi kekosongan hati kecil ini. Tapi, apalah yang terjadi saat ini, laki-laki yang aku kira tidak sama seperti laki-laki yang di luaran sana, bahkan yang aku kira beneran tulus, namun itu semua hanyalah khayalanku. Mana ada zaman sekarang laki-laki yang tulus pada satu wanita saja.

   Saat itu, malam pun tiba dengan hembusan angin yang begitu silir. Aku sudah mencoba untuk membencimu namun aku tidak bisa melawan rasa benci itu dengan rasa yang sudah tumbuh di dalam hatiku. Lagi-lagi aku memikirkan mu sembari mengingat masa-masa di mana awal aku bertemu denganmu. Sesingkat ini kah perjalanan kisah kita? Aku selalu mencoba untuk memahami diriku sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun