Mohon tunggu...
Zakiah
Zakiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Buatlah setiap detik bernilai dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UKT Naik, Mahasiswa Tertekan

28 Mei 2024   09:17 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:20 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.merdeka.com

UKT Naik, Mahasiswa Tertekan

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah menjadi isu yang semakin memprihatinkan. Kebijakan ini menimbulkan dampak signifikan terhadap mahasiswa dan keluarganya, terutama dalam hal tekanan finansial dan psikologis. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari kenaikan UKT dan bagaimana hal ini memengaruhi kehidupan mahasiswa.

Latar Belakang Kenaikan UKT

UKT adalah sistem pembayaran kuliah yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk menggantikan sistem pembayaran SPP dan biaya lainnya yang terpisah. Tujuannya adalah menyederhanakan pembayaran agar lebih transparan dan terukur. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak universitas yang menaikkan UKT secara signifikan, menyebabkan beban finansial yang berat bagi mahasiswa.

Dampak Finansial pada Mahasiswa dan Keluarga

Salah satu dampak paling nyata dari kenaikan UKT adalah tekanan finansial yang dirasakan oleh mahasiswa dan orang tua. Biaya kuliah yang meningkat seringkali tidak sebanding dengan pendapatan orang tua, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Kenaikan UKT ini dapat memaksa keluarga untuk mencari pinjaman atau bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak mereka.

Mahasiswa yang harus bekerja paruh waktu untuk membantu membayar kuliah sering kali mengalami kesulitan menyeimbangkan antara studi dan pekerjaan. Hal ini dapat berdampak pada prestasi akademik mereka, karena waktu belajar yang berkurang dan stres yang meningkat.

Dampak Psikologis pada Mahasiswa

Tidak hanya berdampak finansial, kenaikan UKT juga memiliki dampak psikologis yang signifikan pada mahasiswa. Tekanan untuk membayar biaya kuliah yang tinggi dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Mahasiswa mungkin merasa terbebani dengan tanggung jawab finansial yang besar, yang dapat mengganggu fokus dan konsentrasi mereka dalam belajar.

Stres yang berkepanjangan akibat tekanan finansial dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Mereka mungkin merasa tidak mampu mengatasi tuntutan akademik dan finansial secara bersamaan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesejahteraan keseluruhan mereka.

Upaya Menghadapi Kenaikan UKT

Mahasiswa dan keluarga mereka sering mencari berbagai cara untuk mengatasi kenaikan UKT. Beberapa langkah yang umum diambil meliputi:

  1. Beasiswa dan Bantuan Finansial: Banyak mahasiswa berusaha mendapatkan beasiswa atau bantuan finansial lainnya untuk mengurangi beban biaya kuliah. Beasiswa ini dapat berasal dari pemerintah, institusi pendidikan, maupun organisasi swasta.

  2. Pekerjaan Paruh Waktu: Mahasiswa yang mampu sering mencari pekerjaan paruh waktu untuk membantu membiayai kuliah mereka. Meskipun ini membantu secara finansial, tantangan untuk menyeimbangkan studi dan pekerjaan tetap ada.

  3. Penghematan dan Pengelolaan Keuangan: Keluarga mungkin mencoba mengurangi pengeluaran lain dan mengelola keuangan dengan lebih ketat untuk memastikan mereka dapat membayar UKT.

Peran Pemerintah dan Universitas

Pemerintah dan universitas memiliki peran penting dalam mengatasi masalah kenaikan UKT ini. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan UKT tidak memberatkan mahasiswa dan keluarga mereka. Subsidi pendidikan dan program beasiswa perlu ditingkatkan untuk membantu mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

Universitas juga harus transparan dalam menentukan biaya UKT dan memberikan informasi yang jelas mengenai alokasi dana tersebut. Selain itu, mereka harus menyediakan dukungan psikologis bagi mahasiswa yang mengalami stres akibat tekanan finansial.

Kenaikan UKT telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap mahasiswa dan keluarganya, baik secara finansial maupun psikologis. Mahasiswa yang tertekan oleh biaya kuliah yang tinggi sering menghadapi stres yang berkepanjangan dan kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, universitas, dan masyarakat untuk memastikan pendidikan tinggi tetap terjangkau dan tidak menjadi beban yang terlalu berat bagi mahasiswa. Dukungan finansial dan psikologis yang memadai sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan ini dan mencapai kesuksesan akademik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun