Pendidikan yang bermutu tidak hanya ditentukan oleh kualitas kurikulum dan kemampuan guru, tetapi juga oleh keberadaan tata tertib yang kuat dan mendukung. Tata tertib sekolah bukan hanya aturan dan larangan yang diterapkan oleh pihak sekolah, tetapi juga sebuah kontrak sosial yang melibatkan seluruh komunitas pendidikan, termasuk anak-anak dan orang tua mereka. Dalam upaya menciptakan satuan pendidikan yang ramah anak, keterlibatan aktif anak dan orang tua dalam pembentukan tata tertib sekolah menjadi kunci penting.
Mengapa Tata Tertib Sekolah Penting?
Tata tertib sekolah tidak hanya berfungsi untuk menjaga disiplin di lingkungan pendidikan, tetapi juga membentuk karakter, nilai-nilai, dan sikap positif anak-anak. Ketika anak-anak terlibat dalam pembuatan tata tertib sekolah, mereka belajar untuk menghargai aturan, berperilaku dengan baik, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Selain itu, melibatkan orang tua dalam proses ini memperkuat kerjasama antara rumah dan sekolah, menciptakan lingkungan pendidikan yang kohesif dan mendukung.
Langkah-langkah Membentuk Tata Tertib Sekolah Bersama-sama
- Konsultasi dengan Anak dan Orang Tua: Tahap awal dalam pembentukan tata tertib sekolah adalah melakukan konsultasi dengan anak-anak dan orang tua mereka. Ini bisa dilakukan melalui forum, pertemuan, atau survei daring yang memungkinkan mereka untuk menyampaikan pandangan, kekhawatiran, dan harapan mereka terkait dengan lingkungan sekolah.
- Identifikasi Nilai dan Etos Bersama: Setelah memperoleh masukan dari semua pihak, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi nilai-nilai dan etos bersama yang akan menjadi dasar tata tertib sekolah. Hal ini bisa meliputi nilai-nilai seperti rasa hormat, tanggung jawab, kerjasama, dan keadilan.
- Partisipasi dalam Pembuatan Aturan: Anak-anak dan orang tua harus dilibatkan secara aktif dalam pembuatan aturan sekolah. Mereka dapat diajak untuk berdiskusi dan memberikan masukan tentang aturan-aturan yang dianggap perlu untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung.
- Pengembangan Sanksi dan Penghargaan Bersama: Selain menetapkan aturan, penting juga untuk mengembangkan sanksi dan penghargaan yang sesuai. Ini dapat dilakukan melalui proses diskusi yang melibatkan semua pihak, sehingga sanksi dan penghargaan tersebut dianggap adil dan berlaku untuk semua.
- Pendidikan dan Sosialisasi: Setelah tata tertib sekolah disepakati, langkah berikutnya adalah mendidik dan mensosialisasikan aturan tersebut kepada seluruh komunitas sekolah. Anak-anak dan orang tua perlu diberi pemahaman yang jelas tentang arti dan pentingnya tata tertib sekolah, serta konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.
- Komitmen untuk Menjalankan Tata Tertib: Kesepakatan untuk mematuhi tata tertib sekolah harus didukung oleh komitmen dari semua pihak, termasuk sekolah, guru, anak-anak, dan orang tua mereka. Ini melibatkan pembentukan budaya sekolah yang mendorong keterlibatan aktif, tanggung jawab, dan rasa memiliki terhadap lingkungan belajar.
Manfaat Membentuk Tata Tertib Sekolah Bersama-sama
- Meningkatkan Keterlibatan dan Kepemilikan: Dengan melibatkan anak-anak dan orang tua dalam pembentukan tata tertib sekolah, mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas lingkungan pendidikan mereka.
- Membentuk Karakter dan Nilai: Proses ini membantu membentuk karakter anak-anak dengan memperkenalkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, rasa hormat, dan kerjasama.
- Meningkatkan Disiplin dan Keharmonisan: Tata tertib sekolah yang didasarkan pada kesepakatan bersama cenderung lebih efektif dalam memelihara disiplin dan menciptakan lingkungan belajar yang harmonis.
- Menguatkan Hubungan Rumah-Sekolah: Melibatkan orang tua dalam pembentukan tata tertib sekolah memperkuat kerjasama antara rumah dan sekolah, yang pada gilirannya mendukung perkembangan anak secara holistik.
Menuju Satuan Pendidikan Ramah Anak
Dengan membentuk tata tertib sekolah bersama-sama dengan anak-anak dan orang tua mereka, satuan pendidikan dapat membangun lingkungan belajar yang ramah anak. Lingkungan ini tidak hanya menawarkan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga mendukung perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial anak-anak. Dengan kolaborasi aktif antara semua pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan satuan pendidikan yang memberdayakan anak-anak untuk mencapai potensi penuh mereka dan menjadi warga yang berdaya dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H