Mohon tunggu...
Zakiah Yunus
Zakiah Yunus Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I Love Reading_I Love Writing

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Awas! 10 Paradigma Ini Bisa Menghambat Ide dan Kreativitas

16 Februari 2024   16:28 Diperbarui: 16 Februari 2024   16:55 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita sering berada di fase "pikiran lumpuh" tidak tau harus berbuat apa, bingung mau melakukan apalagi, dan tidak tau harus bagaimana. Hal ini terjadi ketika kita merasa tidak punya ide atau tidak bisa menghasilkan sesuatu. Nah, daripada semakin bingung, yuk evaluasi paradigma berpikir kita. 

10 paradigma berikut bisa saja adalah penghambat ide dan Kreativitasmu. 

1. Takut dianggap bodoh

Banyak hal-hal kreatif di sekitar kita yang kadang muncul dari hal yang dianggap ide bodoh. Jadi jangan takut melakukan hal-hal yang terlihat bodoh, karena siapa tau hal yang di anggap orang lain sebagai "kebodohan" Akan membawa kita pada gagasan brilian yang tidak terpikirkan sebelumnya. 

Seperti kisah bapak Tirto Utomo, sang pioner air minum dalam kemasan di Indonesia (Aqua) Awalnya idenya dianggap gila karena membotolkan air minum, yang pada saat itu bisa diperoleh dimana-mana secara gratis. Namun sekarang terbukti bahwa ide tersebut bukanlah ide gila tapi justru ide jenius yang masih tetap bertahan sampai saat ini. Bahkan semakin berkembang dengan munculnya beberapa merek lain dengan konsep yang sama. 

2. Takut Salah

Jika kita takut melakukan kesalahan maka kita tidak akan pernah menemukan kesempatan untuk mencoba mewujudkan ide menjadi solusi yang brilian. Resiko salah selalu ada tapi jangan lupa bahwa itu bagian dari proses untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kita tidak bisa memulai sesuatu dengan sempurna. Semua ada prosesnya sehingga dengan sendirinya kita akan menemukan solusi tersebut ketika kita sedang menjalaninya. 

3. Duh, idenya ditolak

Ditolak itu selalu menyakitkan, apalagi jika ide/gagasan yang kita persiapkan dengan matang, mengorbankan waktu, tenaga, materi, dan pikiran akhirnya berakhir dengan penolakan. Kita harus belajar menerima penolakan dan menjadikannya motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Penolakan akan menjadi pembelajaran tersendiri dan mendatangkan ide-ide lain. 

4. Merasa paling tahu

Saat kita merasa sudah tahu atau sudah ahli, sebenarnya tanpa sadar kita telah menutup pintu kemungkinan munculnya ide/gagasan baru. Sikap merasa paling tahu juga mencerminkan sikap arogan. Pengetahuan kita itu terbatas, selain itu, setiap orang memiliki keahlian dan pengalaman yang unik, sehingga penting untuk tetap terbuka terhadap sudut pandang dan pengetahuan orang lain.

5. Mengapa harus berubah? 

Kadang kita malas menanggapi ide/gagasan dari orang lain hanya karena sudah terbiasa melakukan hal sebelumnya selama bertahun-tahun. Sehingga pada akhirnya kita menjadi malas berubah dan tidak pernah menemukan solusi atau ide-ide segar lagi karena berprinsip mengapa harus berubah. 

6. Itu bukan bidang saya! 

Kita sering mendengar ucapan "Kerjakanlah sesuai dengan bidangmu", kita juga sering mengucapkan "itu bukan bidang saya! ". Sebenernya kedua ucapan itu tidak salah tapi ingat bahwa banyak juga penemuan-penemuan baru yang terjadi saat seseorang masuk kedalam sebuah bidang yang baru. Jadi tidak perlu terlalu membatasi diri pada satu bidang saja. 

7. Terlalu cepat menilai

Jika ide yang kita usulkan dikritik dan dinilai tidak bagus atau akan gagal, pasti hal ini akan membuat kita merasa sedih dan putus asa, namun jangan sampai hal tersebut membuat kita meyakini bahwa kita tidak bisa melakukan hal tersebut. 

8. Terlalu cepat puas

Seseorang yang sudah puas dengan prestasi yang sudah diraihnya atau sudah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya, akan membuat seseorang tidak termotivasi lagi untuk berkreasi dan menciptakan ide baru. 

9. Terlalu banyak intervensi

Intervensi berlebihan yang berasal dari luar membuat kita menjadi malas berpikir dan malas merespon. Jadi kita harus bisa mengontrol mood agar hal tersebut tidak mempengaruhi Kreativitas kita. 

10. Tapi, saya tidak kreatif... 

Kreativitas adalah sebuah keterampilan yang bisa dipelajari, jangan pernah men-judge diri sendiri tidak kreatif. Rajin-rajin lah menggali kreativitas dalam diri sebanyak mungkin. Zaman sekarang tersedia banyak ruang untuk menggali kreativitas misalnya dengan membaca buku, menonton podcast, tutorial di YouTube atau kelas-kelas patihan online dengan biaya terjangkau.

Jadilah kreatif, Ide bisa muncul dari mana saja, dari siapa saja dan kapan saja. Bahkan dalam kondisi kepepet sekalipun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun