Mohon tunggu...
Zakiah Yunus
Zakiah Yunus Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I Love Reading_I Love Writing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengapa Kita Berbeda Pilihan?

14 Februari 2024   15:26 Diperbarui: 14 Februari 2024   15:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketidaksetaraan sosial dalam masyarakat dapat menciptakan perasaan ketidakpuasan dan ketidakadilan, yang dapat mempengaruhi pandangan dan pilihan seseorang dalam memilih calon pemimpin. Orang-orang mungkin mencari calon pemimpin yang memberikan perlindungan bagi kelompok rentan seperti kaum lansia, wanita, anak-anak, dan penyandang disabilitas, yang menawarkan rencana untuk memperkuat sistem kesejahteraan sosial.

Begitupun Orang dengan latar belakang ekonomi yang berbeda mungkin memiliki kepentingan dan prioritas yang berbeda dalam hal kebijakan ekonomi. Misalnya, seseorang dengan latar belakang ekonomi yang lebih tinggi mungkin lebih peduli dengan kebijakan pajak dan regulasi bisnis, sementara seseorang dengan latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin lebih peduli dengan isu-isu seperti lapangan pekerjaan, akses terhadap fasilitas dan pelayanan kesehatan. 

5. Pengaruh lingkungan dan budaya

Pengaruh dari lingkungan, keluarga dan juga norma-norma budaya yang dianut oleh masyarakat tertentu dapat mempengaruhi pandangan mereka tentang kepemimpinan dan kualitas yang dianggap penting dalam seorang pemimpin. Misalnya, dalam budaya tertentu, sifat seperti kejujuran, ketegasan, atau kebersamaan dapat dianggap penting dalam memilih calon pemimpin.

Misalnya, dalam suatu budaya yang sangat menghargai hierarki dan otoritas, seseorang mungkin cenderung memilih pemimpin yang dianggap memiliki wibawa, ketegasan, dan kemampuan untuk memberikan arahan yang jelas. Dalam budaya seperti ini, kepemimpinan yang kuat dan otoriter dianggap sebagai atribut yang diinginkan karena dianggap mampu menjaga stabilitas dan keseimbangan dalam masyarakat.

Di sisi lain, dalam budaya yang lebih demokratis, masyarakat mungkin lebih cenderung memilih pemimpin yang dianggap memiliki nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan kesetaraan. Dalam budaya ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan rakyat, mendengarkan pendapat mereka, dianggap sebagai atribut penting dalam seorang pemimpin.

Dalam kedua contoh ini, norma budaya yang dianut oleh masyarakat memainkan peran besar dalam membentuk pandangan mereka tentang kepemimpinan dan memengaruhi pilihan mereka dalam memilih pemimpin yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma budaya mereka. 

Itulah beberapa hal yang membuat kita berbeda pilihan. Tidak perlu memaksakan pilihan kita pada orang lain dan kita pun tidak harus mengikuti pilihan orang lain. 

Apapun pilihannya sebagai warga negara kita berharap mendapatkan pemimpin yang memberikan kebijakan politik yang memihak kepada warga negaranya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun