Mohon tunggu...
Zaki Adriano
Zaki Adriano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahaiswa Universitas Siliwangi

Militer

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Etika dan Perilaku Politik dalam Menghadapi Pemilu

27 November 2023   18:51 Diperbarui: 27 November 2023   18:52 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Etika dan perilaku politik Dalam Menghadapi Pemilu

Jelang gelaran Pemilu Serentak 2024, seluruh elemen masyarakat dihimbau agar dapat menyukseskan jalannya pemilu dengan aman dan lancar sesuai amanat Undang-Undang, salah satunya dengan menjaga kode etik pada pemilu. Kode etik dalam pemilu adalah salah satu bentuk dari etika politik.

Etika politik terkandung untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung hak tinggi asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa (Eko Handoyo, dkk., 2016).

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi dimana warga negara mempunyai hak untuk memilih pemimpinnya. Namun menjelang pemilu, etika dan perilaku politik memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga integritas dan legitimasi proses demokrasi. Pemilihan umum (election) juga merupakan momen yang sangat penting dalam kehidupan demokrasi dimana rakyat mempunyai hak untuk menentukan kepemimpinan dan haluan negara. Dalam konteks ini, etika dan perilaku politik menjadi penting untuk menjaga integritas dan mendukung proses demokrasi.

Sistem politik mencakup prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku politik para pemimpin dan warga negara. Saat menghadapi pemilu, penting untuk dipahami bahwa kampanye dan hubungan politik harus didasarkan pada integritas, kejujuran, dan akuntabilitas. Berbagi informasi yang benar dan akurat, serta menghindari fitnah dan iklan palsu, adalah kunci etika politik yang baik.

Perilaku politik negara juga menjadi fokus. Mengikuti pemilu, baik melalui pemilihan umum maupun mengikuti debat politik, merupakan salah satu bentuk kewajiban sebagai warga negara. Pendekatan yang mendorong perdebatan yang beradab dan menghormati perbedaan pendapat memberikan dasar bagi keterlibatan etis dalam proses demokrasi. Hormati prinsip kesetaraan

Dalam urusan pemilu, prinsip kesetaraan harus diterapkan. Seluruh anggota, calon dan pemilih akan diperlakukan secara adil, tanpa diskriminasi. Menerima nilai kesetaraan ini akan menjadikan lingkungan politik lebih inklusif dan memberikan peluang yang sama bagi semua pihak.

Menghadapi pemilu, kritik terhadap kandidat dan kebijakan akan menumpuk. Pernyataan ketidaksetujuan harus disampaikan melalui argumentasi yang logis dan bukan melalui serangan pribadi atau upaya mengkritik lawan politik. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dialog politik dan mengupayakan solusi yang lebih baik bagi masyarakat. pemahaman dan akuntabilitas.Transparansi dan akuntabilitas merupakan pilar penting dalam menjaga nilai-nilai politik. Kandidat harus terbuka mengenai sumber pendanaan kampanye dan tujuan kebijakan yang mereka dukung. Selain itu, setelah terpilih, para pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka kepada masyarakat.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip politik yang benar, baik dari pihak pemimpin maupun masyarakat, maka pemilu dapat menjadi sebuah ajang yang mendukung kemajuan demokrasi. Etika dan kebenaran politik menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan di negara ini.

Hal yang ditinjau dalam mengukur Etika politik dalam menghadapi pemilu :

1. Proses pemilu

Proses pemilu mencakup kode etik yang harus dihormati oleh semua pihak yang terlibat. Pentingnya kejujuran, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kampanye politik tidak bisa dianggap remeh. Kandidat dan anggota media harus menghindari praktik yang menipu atau curang dan terlibat dalam memberikan informasi yang akurat kepada pemilih.

2. kebebasan berpendapat

Perilaku politik juga menunjukkan penghormatan terhadap kebebasan berpendapat. Partai peserta pemilu harus bisa berdialog dengan baik tanpa merendahkan atau mencoreng nama baik politisinya. Mempertahankan standar komunikasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan politik yang kondusif dan terbuka bagi pemilih untuk mengambil keputusan yang tepat.

3. Keadilan dalam kompetisi politik

Keadilan dalam kontestasi politik merupakan aspek lain dari etika pemilu. Para pemilih dan politisi harus menghindari segala bentuk intimidasi atau kekerasan dan memastikan bahwa setiap pemilih memiliki akses yang adil terhadap sumber daya dan media. Fair play memperkuat kepercayaan warga terhadap proses demokrasi.

4. Mengutamakan kesejahteraan masyarakat

Nilai-nilai politik tidak hanya terbatas pada partai peserta pemilu saja, namun juga mencakup komitmen untuk mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Pemilih mempunyai hak untuk mencari keterwakilan yang benar dan jujur, sehingga pejabat terpilih akan mengabdi pada negara dengan penuh dedikasi.

5. Pendidikan pemilu

Tindakan politik juga mencakup upaya mendidik pemilih. Kandidat dan partai politik mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi yang jelas dan obyektif tentang pandangan, informasi dan kegiatan mereka. Pemilih yang terpelajar dapat mengambil keputusan yang lebih baik, sesuai dengan nilai dan tujuannya.

Dengan menghormati prinsip-prinsip etika dan praktik politik, pemilu dapat menjadi platform yang baik untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi yang sejati. Semua pemangku kepentingan mempunyai peran penting dalam menegakkan integritas dan martabat proses demokrasi, memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan keinginan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun