Mohon tunggu...
Zakia bahamaputri
Zakia bahamaputri Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswi

mahasiswi cantik

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sekolah, Sosialisasi Anak, dan Pembentukan Kepribadian

6 Oktober 2019   20:56 Diperbarui: 6 Oktober 2019   21:04 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pembentukan akhlak menjadi pijakan seseorang menuju jalan spiritual yang sangat tepat dan layak untuk dijadikan pedoman dalam setiap perbuatan dan tindakan kita setiap harinya. Mengingat kompeleksitas persoalan sosiologis saat ini telah mengrongrong nilai-nilai moral umat manusia. Kita mesti melakukan gerakan-gerakan progresif untuk meng-couter paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pendidikan moral bangsa kita. Ajaran akhlak dalam kebijakan keislaman merupakan jalan menuju improvisasi spiritual yakni tasawuf. Akhlak memuat nilai-nilai riligiusitas yang bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Disamping itu, akan mampu melahirkan keluhuran moral berupa kesalehan ritual sesama manusia dan membentuk karakter kaislaman yang mampu membangun sebuah peradaban.

Pembentukan Karakter

Pendidikan berbasis akhlak di lingkungan sekolah merupakan suatu urgensi tersendiri bagi perkembangan pendidikan kedepannya. Hal ini disebabkan pada hakekatnya moral dan tingkah laku anak didik bangsa butuh"direkonstruksi" agar mereka mampu menciptakan suasan yang bernuansa positif. Pendidikan karakter ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang berdasarkan pada etika dan moral sehingga kepribadian anak didik dapat berpengaruh terhadap tingkah lakunya sehari-hari, baik di lingkungan pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan.

Pembentukan Kepribadian

Pendidikan islam tidak hanya menekankan pada pengajaran orientasinya pada pengembangan intelektualitas, tetapi juga berupaya membentuk kepribadian anak didik secara utuh. Maka, islam pada hakekatnya adalah berpaham perfeksionisme, yaitu menghendaki kesempurnaan hidup secara paripurna. Sesuai dengan frman Allah dalam kitab suci Al-quran yang berbunyi Wahai orang mukmin, masuklah kedalam islam secara total, memyeluruh, dan berkebulatan (QS Al-Baqarah[2]: 208).

SCREENING MORAL

 Screening (penyaringan) ini berdasarkan kemampuan anak atas penguasaan ilmu pengetahuan,kompetensi,termasuk didalamnya adalah moral.Ini berarti makin tinggi jenjang pendidikan seseorang, ia akan terseleksi dan tersaringpada kasta social yang tinggi juga.

Moral adalah sebuah istilah yang berarti tindakan positif yang dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Moral sangat diperlukan untuk proses sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Moral meliputi akhlak dan etika yang baik seperti perbuatan atau tingkah laku atau ucapan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dalam konteks social screening, guru dituntut untuk melakukan penilaian moral terhadap siswanya.Sementara factor moral dianggap sebagai subjektif dan karena itu tidak menjadi pertimbangan menaikkan atau meluluskan siswanya.Sekolah harus berlaku jujur dan tidak melakukan manipulasi fakta atas nilai-nilai moral anak didik.

Kelompok 5

Zakia Bahama putri hawa (21801011059)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun