Surat untuk kawanku di London
03 Juni 2017
15:15
Teruntuk Domi, teman agent intel ku
Temanku yang baik, pintar, dan bijak
aku tahu kau tak membaca ini,
Karna ya. Kita sudah hilang kontak.
Tapi aku masih punya keyakinan, its called faith, aku yakin kau akan tahu, dan tak hanya kau, dunia juga.
Dulu, negara kami, indonesia, punya pahlawan, yea u call it hero. Dia pahlawan perempuan negri kami.
Karna dia, kaum wanita indonesia jadi bisa menuntut dan menunaikan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tak boleh dijamah oleh kami, kaum hawa.
Aku terinspirasi olehnya. ia bernama RA Kartini, yang berkirim surat dengan temannya di luar negri.
Jadi anggap saja ini suratku yang pertama tentang indonesia, negriku yang kubanggakan-yang sebelumnya...dulu...tak terlintas sedikitpun di benakku(kebanggaannya)
Karna ya, disini aku berbicara jujur tak ada yang kututupi...
Aku tak tahu harus mulai darimana ku bercerita karna sejarah dan keaadaan bangsaku sungguh panjang dan berliku, mengalahkan kelokan arung yang jeram.
Bangsaku, sebelum penjajah belanda VOC, portugal, dan jepang sempat beratus (atau beribu? Aku tak paham. Pokoknya lama) sebelumnya berkuasalah kerajaan kerajaan hindu budha dan islam seperti Mataram, Kediri, dan lainnya. Dulu, datang saudagar pedagang dari timur tengah yang menyebarkan agama islam, agama yang sekarang jadi agama mayoritas di negri kami.
Banyak pahlawan bangsa yang rela berkorban demi kemerdekaan, you call it FREEDOM, banyak pejuang yang rela menumpahkan darahnya-maka dari itu bendera negara kami merah-artinya darah, dan putih artinya tulang-melambangkan tumpanya darahnya yang merah dan terbukanya luka tulang yang putih.
Itu dulu kawan, sekedar pembukaan tentang bendera. Kau akan ku tuliskan hal demi hal tentang negriku indonesia later...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H