Nama aku Zakia Syafira, sering kali dipanggil Zakia oleh beberapa temanku. Aku anak pertama dari tiga bersaudara. Memiliki hobi menulis, dan suka sekali membuat karangan cerita singkat saat ada waktu luang.
Awal masuk SMP, aku sering kali di pandang rendah oleh beberapa temanku. Mereka bilang menulis itu adalah hal yang sangat teramat membosankan dan membuang banyak sekali waktu hanya untuk mengetik sebuah cerita.Â
Ada yang menjadi penyemangat, tapi ada juga yang menjadi duri yang ada di indahnya bunga mawar. Sakit? Tentu saja. Siapa orang yang tidak merasakan patah saat hobinya di pandang seperti itu?Â
Banyak hal yang terjadi, dari ketidaksukaan mereka sampai hinaan yang cukup tajam menyentuh relung hatiku.Â
Dan karena ucapan mereka, aku sempat berhenti menulis selama dua tahun. Aku merasa jika mereka tidak senang, aku akan berhenti melakukannya supaya hinaan itu akan segera musnah dari kehidupan ku. Memang, pikiranku saat itu terlalu memprioritaskan ucapan orang lain. Dan membuat aku mengesampingkan apa yang aku suka dan aku minati.Â
Kata mereka, menulis tidak akan menghasilkan apapun kecuali rangkaian kata yang menceritakan kisah seseorang yang bahkan tidak pernah ada di dunia ini, yang biasa di sebut khayalan semata. Tapi sekarang aku berpikir jika mereka semua salah. Menulis adalah salah satu hal yang dapat menyalurkan imajinasi dan potensi bagi sebagian orang.
Banyak hal yang bisa di tuangkan ke dalam bentuk tulisan untuk mengekspresikan perasaan apa yang sedang kita rasakan saat ini. Mungkin memang terdengar aneh bagi seseorang yang tidak mengerti dengan betapa serunya menuangkan rasa ke dalam bentuk rangkaian kata. Tapi percayalah, menulis adalah suatu hal yang menarik, seperti yang aku lakukan saat ini.
Saat ini, aku bahagia dengan potensi yang aku miliki dengan ditemani oleh beberapa orang teman yang tentunya sekarang berubah menjadi sangat mendukung hobi ku. Karena apa? Karena alhamdullilah, karya novelku sudah ada yang dikontrak oleh salah satu aplikasi dengan bayaran yang cukup memuaskan untuk remaja pelajar sepertiku.
Mereka yang sebelumnya menghina, menjadi sadar jika setiap apapun yang dilakukan dengan kerja keras pasti akan berbuah manis. Tidak ada suatu hal yang tidak mungkin.Â
Dan aku, kini bisa membuktikan pada banyak orang kalau aku 'mampu untuk berkarya'.Â
Karena rasa sakit dan hinaan yang mereka tebar di masa lalu, menjadi kan motivasi bagiku di masa depan sampai saat ini dan seterusnya. Aku sudah membuktikannya pada mereka.