Identitas Novel
Judul Novel   : Cinta Brontosaurus
Pengarang    : Raditya Dika
Genre        : Komedi, Percintaan
Penerbit      : Gagas Media
Tahun Terbit  : 2006
Sinopsis Novel Cinta Brontosaurus
Novel Cinta Brontosaurus ini menceritakan tentang kisah sehari-harinya seorang penulis buku yang bernama Raditya Dika yang lahir pada tanggal 28 desember 1984, novel ini dimulai dengan kisah cinta Raditya Dika saat duduk di bangku SD. Ketika duduk di bangku SD, Raditya Dika menyukai seorang anak perempuan di kelasnya yang bemama Lia. Ia memutuskan menulis surat cinta pada gadis pujaannya itu.Â
Semua berawal dari Raditya mengantar pulang Vicky ke Slipi. Radit lalu bertemu Ratih yang tiba-tiba memintanya mengantarkan ke Plaza. Sesampainya di rumah salah satu temannya bernama Putra, ada Pito yang tiba-tiba minta nebeng di mobilnya. Raditya menjadi sopir Ratih dan Pito untuk menuruti kemana pun mereka pergi hingga mobilnya yang bernama Timor rusak.
Setelah mobilnya beres, Raditya ingin menjemput gebetannya bernama Sistha, tetapi Pito masih nebeng dan menemani mereka berdua. Ternyata Sistha mengajak temannya, jadi di dalam mobil itu ada empat orang. Untuk pertama kalinya sebisa mungkin Raditya bersikap baik di depan Sistha karena mereka baru bertemu pertama kali. Raditya mengalami kejadian kurang mengenakan mengenakan, yakni ketika sampai di parkiran Plaza, mobilnya mendadak tidak terkendali.
Ditambah antrian yang super panjang membuat Sistha kesal. Akhirnya mereka mendorong mobil yang tiba-tiba mogok.
Rangkaian kejadian dalam perjalanannya menemukan cinta sejati terbilang lucu. Namun dia tidak menyerah begitu saja. Didukung juga oleh teman -- temannya yang selalu membantu mengenalkan pada perempuan sesuai kriteria Dika.
Dijelaskan juga bahwa Dika pecinta kucing. Yang membuat setiap sudut rumahnya ada kucing yang lucu-lucu. Kucing-kucing ini juga dianggap anak bungsu mamanya Dika. Mungkin karena begitu lamanya Dika jomblo maka kucing ini lah yang menemani kesepian Dika.
Tema
Novel Cinta Brontosaurus mempunyai tema utama percintaan seorang pemuda bernama Raditya Dika. Yang mana dalam perjalanannya menemukan pacar impian dipenuhi dengan beragam kejadian konyol yang merusak nalar. Meskipun banyak cerita dalam buku ini berfokus pada humor, Raditya Dika juga menyisipkan momen-momen yang merenung tentang cinta, persahabatan, dan hidup. Ia tidak hanya menghadirkan sisi lucu dari cinta, tetapi juga sisi yang penuh tantangan dan kompleksitas. Buku ini mencoba menggali pertanyaan-pertanyaan penting tentang apa yang sebenarnya cinta, bagaimana mencarinya, dan apa artinya bagi seseorang.
Melalui cerita-cerita dalam buku ini, pembaca dapat merenung tentang pengalaman pribadi mereka sendiri dalam percintaan. Raditya Dika mampu menggambarkan kerentanannya, kebingungan, dan kebahagiaan yang terkait dengan cinta dengan cara yang bisa dicerna oleh pembaca. Ini memberikan kedalaman pada buku yang sebaliknya akan tampak hanya sebagai buku humor ringan.
Penokohan
Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel Cinta Brontosaurus:
- Raditya Dika Kecil
Dika kecil memiliki sifat tertutup, kurus, berkacamata, kurang bergaul, polos, lugu, dan perfect dalam penampilan.
- Raditya Dika Dewasa
Dika dewasa menjadi penulis skenario film dengan sifat lebih terbuka, berkacamata, Youtubers terkenal dan pandai berakting. Sifatnya cengengesan, cuek, malu-maluin dan berantakan.
- Mama
Mama adalah ibu bagi Dika yang perfect maka segala sesuatu yang berhubungan sama Dika, harus sempurna dan terbaik.
- Papa
Papa adalah panggilan Dika pada ayahnya, memiliki sikap yang absurd dan sering memberikan celetukan aneh pada anak -- anaknya.
- Vicky
Vicky adalah teman Raditya yang sangat konyol.
- Ratih
Ratih adalah sahabat Raditya yang memiliki jidat lebar dan tubuhnya sedikit lebih pendek dari Raditya.
- Sistha
Sistha adalah gebetan baru Raditya yang memiliki perawakan kecil, manis, berambut panjang dan putih.
- Cyn
Cyn adalah mantan pacar Dika yang memiliki sifat rajin, alim, suka belajar. Dan fisiknya kecil, rambut tidak terlalu panjang, juga manis.
Gaya Penulisan dan Humor
Seperti karya-karya Raditya Dika lainnya, "Cinta Brontosaurus" juga memiliki gaya penulisan yang ringan, sederhana, dan humoristik. Penulis mampu menjadikan momen-momen sehari-hari yang sepele menjadi bahan tertawa yang menggelitik. Ia menggunakan humor untuk mengungkapkan kekonyolan, kebingungan, dan kecerobohan yang sering terjadi dalam percintaan dan hubungan.
Raditya Dika menguasai seni storytelling dan mampu menghidupkan momen-momen dalam ceritanya dengan kata-kata yang menghibur. Buku ini adalah hiburan yang sempurna untuk pembaca yang mencari cerita-cerita lucu yang menghangatkan hati. Gaya penulisannya membuat pembaca merasa dekat dan terhubung dengan pengalaman-pengalaman yang ia ceritakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa gaya humor Raditya Dika mungkin tidak disukai oleh semua pembaca. Beberapa orang mungkin menganggapnya terlalu kasar atau vulgar, dan mungkin ada lelucon atau bahasa yang dianggap tidak pantas. Oleh karena itu, sebelum membaca buku ini, pembaca harus siap untuk gaya humor yang kontroversial.
Karakter Utama
Karakter utama dalam "Cinta Brontosaurus" adalah Raditya Dika sendiri. Ia menjelaskan pengalaman pribadinya dengan jujur dan tanpa cela, membiarkan pembaca merasakan perjalanan cintanya yang penuh dengan kebingungan dan ketidakpastian. Karakternya sangat relatable, terutama bagi pembaca muda yang mungkin mengalami banyak hal yang sama dalam mencari cinta dan menjalani hubungan.
Selain karakter utama, buku ini juga memperkenalkan berbagai karakter pendukung yang berperan dalam cerita-cerita cintanya. Mereka membantu menceritakan beragam sisi percintaan Raditya Dika dan memberikan nuansa berbeda dalam setiap cerita.
Selama perjalanan buku ini, pembaca dapat melihat perkembangan karakter penulis dari seorang pria muda yang bingung tentang cinta menjadi seseorang yang lebih matang dan bijak dalam melihat hubungan. Ini adalah aspek yang menarik karena kita dapat melihat evolusi penulis sebagai individu melalui lensa cerita cintanya.
Kelebihan Novel "Cinta Brontosaurus"
Berbeda dengan buku dan novel yang dijual dipasaran, maka cerita yang ditulis oleh Raditya Dika adalah sebuah kisah nyata yang dialami sendiri oleh Radiya. Dan maksud novel ini ditulis adalah untuk menghibur para pembacanya sambil berbagi cerita. Selain menghibur, buku ini juga memiliki nilai positif, yaitu agar selalu pantang menyerah dan berani untuk mencoba saat gagal, dan harus berani menjadi diri sendiri. Hal ini tercermin dari berbagai cerita yang disampaikan dalam novel "Cinta Brontosaurus".
Kekurangan Novel "Cinta Brontosaurus"
Selain nilai postif yang menghibur para pembacanya, namun terdapat sedikit kekurangan yang harus diperbaiki yaitu mungkin hanya pada kata-kata yang agak vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cerita lucu yang ada pada novel ini.
Kesimpulan
Dalam keseluruhan, "Cinta Brontosaurus" adalah buku yang menghibur dan merenungkan tentang cinta dan hubungan. Raditya Dika menggunakan humor untuk menjelaskan kompleksitas cinta, sehingga pembaca merasa terhubung dengan pengalaman dan perasaannya. Buku ini cocok untuk pembaca yang mencari hiburan yang ringan tetapi juga mendalam dalam cerita-cerita cinta yang seringkali penuh dengan kebingungan dan kekonyolan. Meskipun buku ini tidak akan menyenangkan semua orang, banyak yang akan menemukan kesenangan dalam membacanya dan mungkin merenungkan tentang pengalaman cinta mereka sendiri setelahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H