Dunia telanjang begitu saja
Ia tidak menari diatas kepala kita
Ia tidak membenci atas diri kita
Ia tidak pula membunuh diri kita
Kita hanyalah kelemahan
Yang berjuang mengarungi mata buram
Yang tak terarah, tak menyerah
Yang tak bersumpah, tak menyembah
Mulut manusia adalah kebencian
Mulut manusia adalah kebaikan
Mulut manusia adalah kebajikan
Mulut manusia adalah kebohongan
Tidakkah kau mungkin mengerti apa artinya?
Kau hanya menari-nari diatas angin
Yang entah membawamu sejauh mana
Kau hanya diam dan kadang berontak
Kau seharusnya malu
Dengan membawa-bawa nama dunia
Yang hanya dingin, gelap, dan sunyi
Tanpa arah, tanpa menyerah, tanpa berkah
Manusia menggonggong atas dirinya sendiri
Ilusi tiada akhir ini telah tercipta
Oleh manusia yang birahi makna
Ilusi itu terus berjalan, selamanya
Mungkin kita harus duduk sejenak
Untuk memikirkan ketiadaan ini
Dengan secangkir kopi tidak pahit
Bersama ilusi yang sulit
Dunia mungkin sedang duduk disana
Dengan suasana hati yang kosong
Tertawa, tidak tertawa, dan tertawa
Menangislah ia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H