Mohon tunggu...
Zakhfi
Zakhfi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Sedikit meninggal jejak dibeberapa kisah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembatasan HP di Sekolah Suatu Peraturan yang Janggal

10 Oktober 2022   11:01 Diperbarui: 24 Oktober 2022   12:21 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Handphone atau lebih dikenal dengan sebutan namanya HP mungkin suatu barang yang tidak lepas dari manusia, HP juga salah satu barang elektronik yang mempunyai dampak positif dan negatif bagi para remaja. 

Mengapa demikian, adanya HP membuat para remaja lebih cenderung bergantung kepada HP dan lupa akan sebuah waktu, mungkin itulah banyak sekolah membatasi penggunaan HP bagi para siswa, dikarenakan dampak negatifnya mungkin bisa dikatakan banyak, tetapi kita juga tidak bisa mengatakan bahwa adanya kebebasan HP untuk para remaja itu adalah cenderung membuat mereka lupa waktu, HP juga banyak memiliki dampak positifnnya seperti adanya untuk para siswa membuat mereka lebih bisa mngetahui informasi dunia luar dan menimbulkan kekreatifan media sosial bagi para siswa dan hal lainnya.

Tetapi jika kita renungkan sebuah peraturan yang dimana peraturan tersebut mengatakan "adanya pembatasan HP bagi para siswa dikarenakan harus fokus belajar untuk penilaian ujian sekolah"

Itu adalah sebuah peraturan yang mungkin janggal  bagi para siswa, dimana peraturan tersebut dimna dibuat dengan dalih agar siswa fokus untuk belajar untuk ujian sekolah. 

Jika kita resapi kata kata peraturan tersebut dimna siwa dituntut untuk terus belajar selama ujian sekolah berlaku, demi tuntutan angka yang tinggi, hal tersebut cenderung membuat para siswa stres akan sebuah pelajaran dikarenakan tuntutan untuk terus menerus belajar tanpa adanya sebuah self-healing ataupun hiburan bagi siswa. 

Peraturan tersebut sebenarnya bisa kita lakukan planning yang baru agar siswa fokus belajar yaitu adanya pemberlakuan jam belajar bersama 1-2jam per hari di luar waktu sekolah, hal tersebut lebih efektif jika di pertimbangkan dengan sebuah pembatasan HP bagi para siswa diakhir pekan, hal tersebut menimbulkan sikap siwa lebih aktif berdiskusi dam menyelesaikan sebuah masalah dengan bersama, ketimbang adanya pembatasan HP di hari libur yang membuat para siwa stres akan sebuah pelajaran,dan membuat mereka tidak suka akan sebuah pelajaran, hal tersebut menimbulkan dampak nilai yang bawah bagi para siswa, walaupun penggunaan HP di batasi. 

Hal tersebut semestinya harus memiliki planning yang matang untuk para siswa lebih giat belajar tanpa mengganggu planning yang lama, ataupun mempermasalahkan nilai dengan berbagai tuntutan. 

Jika sekolah lebih mementingkan sebuah nilai daripada kekreatifan minat bakat siswa maka apa gunanya sekolah tersebut. 

Sekolah sekarang yang dimana semestinya sebagai media mencerdaskan umat bangsa dan mengembangkan penalaran minat bakat siswa  dijadikan sebuah alat untuk mendapatkan nilai nilai yang tinggi dan melakukan hak dan kepentingan sekolah walaupun dengan cara yang salah, dikarenakan para siswa dituntut untuk selalu belajar tanpa ada arah dan pengembangan baik walaupun dengan berbagai rencana atau berbagai peraturan. 

Dalam hal ini mekanisme ujian sekolah menimbulkan sebiah ilusi kultur struktural dalam kesadaran masyarakat, hal tersebut dapat kita yakinkan adanya tuntutan sebuah nilai yang tinggi bagi para siswa. 

Dikarenakan hal tersebut siswa lebih cenderung untuk mengejar nilai tinggi. 

Hal tersebut mendorong siswa untuk melakukan hal yang tidak jujur seperti hal mencontek dan lain-lain, dikarenakan adanya sebuah tuntutan nilai yang tinggi dilakukan oleh sekolah, walaupun adanya pembatasan HP. 

Tuntutan tersebut dinilai membuat para siwa terbebani dan menimbulkan stres akan sebuah pelajaran dan tanpa adanya sebuah self-healing ataupun sebuah hiburan. 

Peraturan tersebut dinilai kurang efektif jika kita terapkan, sebaliknya jika sekolah ingin menuntut sebuah nilai yang tinggi bagi para siswa, maka lebih baik adanya sebuah pemberlakuan jam belajar bersama diwaktu tertentu diluar jam sekolah, agar penalaran siswa lebih baik daripada adanya sebuah peraturan pembatasan HP bagi siswa yang dimana cenderung mendorong siwa untuk dituntut selalu belajar, dan siswa lebih cenderung terbebani akan sebuah pelajaran tersebut, dan mendorong siswa untuk melakukan hal yang negatif yang semestinya tidak diperbolehkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun