Mohon tunggu...
Agnan Zakariya
Agnan Zakariya Mohon Tunggu... profesional -

Work involves play, elevating the everyday to a special status, and a hearty enthusiasm for nonsense and alogical thinking.\r\n\r\nThe last song at www.zakariyasoewardi.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Power of Dreams

17 September 2011   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:53 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sebenarnya buat saya sendiri ini adalah sebuah kata-kata yang indah, apakah memberikan kita sebuah pengaruh? tanya teman saya pada saat saya melontarkan kata tersebut. "Ya tentu saja, sungguh menjadi sebuah energi" jawab saya. tak begitu asing kata "The Power of Dreams" mungkin bagi anda yang sering melihatnya di beberapa iklan televisi atau baligo di wilayah kota anda. "The Power of Dreams" adalah motto dari perusahaan raksasa Honda Motor, motto yang dicetuskan oleh pendirinya yaitu Soichiro Honda. segala sesuatu bermulai dari mimpi. kalimat tersebut memang benar, keberhasilan setiap orang dimulai dari hanya mimpi. tidak terkecuali dengan Soichiro Honda, Founder Honda Motor Co. Ltd. mimpi bukan sebuah revelation, tapi mimpi adalah sebuah kekuatan yang membangun mental manusia untuk lebih maju, mari kita mengulang sejarah bagaimana hebatnya kekuatan sebuah mimpi. Soichiro Honda lahir sebagai anak pertama seorang pandai besi bernama Gihei Honda, pada 1906 di sebuah desa kecil bernama Komyo (sekarang bernama Tenryu), Jepang. Ia tidak mengenyam pendidikan formal memadai dan tidak cemerlang di sekolah. Namun memiliki semangat dan cita-cita yang sangat tinggi. Berbagai literatur menyebutkan bahwa awal ketertarikannya pada dunia diawali pada usia yang sangat muda. Pada tahun 1922 dia bekerja pada bengkel Art Shokai, tidak meneruskan keahlian ayahnya sebagai seorang pandai besi. Pekerjaannya tidak langsung berhubungan dengan mesin seperti yang dia inginkan namun sebagai seorang tenaga cleaning service sambil mengasuh bayi dari pemilik bengkel, sampai pemilik bengkel menemukan bakat Honda yang sesungguhnya. Enam tahun kemudian dia dipercaya membuka bengkel cabang Art Shokai di Hamamatsu. bengkel itulah yang membuka jalan selanjutnya. Awalnya, dia merasa bahwa bengkel miliknya adalah yang satu-satunya di kota itu, namun tak lama kemudian dia dihadapkan pada kenyataan bahwa dia tidak sendirian. Segera muncul pesaing-pesaing baru namun ia memiliki 2 langkah untuk memenangkan persaingan. Pertama ia menerima perbaikan yang ditolak sebelumnya oleh bengkel lainnya dan kedua adalah bekerja secepat mungkin sehingga pelanggan tidak butuh waktu lama untuk menunggu. Namun Soichiro bukan tipe yang puas dengan satu keberhasilan. Dia banyak menginginkan gagasan yang perlu diwujudkan. Contohnya ide membuat velg dengan jari-jari logam menggantikan jari-jari kayu. Obsesinya membuatring piston yang saat itu masih sulit untuk didapat. Masa itu, buatan luar negeri jarang yang sempurna dan sukar dibuat. Ring piston itulah yang membuat dirinya kembali ke sekolah pada usia 28 tahun setelah bergulat dengan berbagai macam percobaan, ring piston yang dibuatnya tidak sesuai harapannya. Butuh tiga tahun untuk mewujudkan proyek ring piston ini. Namun di masa perang dunia akhirnya menjadi penyuplai industri militer. Setelah perang usai, ia muncul ide memasang mesin pada sepeda yang merupakan cikal bakal sepeda motor di kemudian hari. Awalnya ia memanfaatkan mesin-mesin bekas perang. Sewaktu buatannya dijual, respon masyarakat luar biasa. Dagangannya cepat laku hingga mendorongnya untuk membuat sepeda motor. Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dengan Takeo Fujisawa. Di mata karyawannya, Soichiro terkenal keras, bahkan tak jarang dia "main tangan" dalam arti yang sesungguhnya. Bekerja dengan Soichiro berarti ada dua pilihan: pindah ke perusahaan lain atau belajar dengannya. Selain mencintai dunia permesinan, Soichiro sendiri tergila-gila dalam dunia balap. Itu pula yang kemudian menjadi kunci suksesnya. Dari arena balap, dia mendapatkan masukan berharga bagi pengembangan produknya. Bahkan ketika baru memasuki dunia pembuatan mobil pada tahun 1962, hanya 2 tahun sesudahnya, ia langsung merealisasikan idamannya, terjun di arena Formula 1. Sedangkan di kancah produksi massal, Honda menelurkan produk yang sangat disukai pasar, hemat bahan bakar dan berkecepatan tinggi, yang menjadi trade merk Honda hingga sekarang. Ketika ia pensiun pada 1973, ia menyerahkan pimpinannya pada Kiyoshi Kawashima. Soichiro meninggal pada tahun 1991 di usia 84 akibat penyakit liver. Meninggalkan istrinya, Sachi dan seorang anak laki-laki serta dua anak perempuan. source : http://id.wikipedia.org/wiki/Soichiro_Honda lewat tulisan ini saya hanya ingin membagi bagaimana kekuatan mimpi itu bisa merubah. semenjak dari kecil mimpi seorang manusia sudah dibangun, memberikan efek fundamental yang menciptakan karakter seseorang. ada beberapa pengaruh lingkungan yang memang tidak senantiasa selalu sama dengan apa yang kita pikirkan, itulah tantangan. lingkungan tidak senantiasa selalu berjalan beriringan dengan yang kita pikirkan, tak ayal mungkin beberapa orang pernah mendengar ketika mimpinya di ceritakan kepada seseorang entah itu kerabatnya atau teman dengan spontan mereka jawab "udah kalo mimpi jangan tinggi-tinggi nanti sakit jatuhnya hehe" atau "yang ada aja jangan kejauhan" dan saya pun selalu tersenyum. saya senantiasa selalu berpikir manusia mana yang tidak mempunyai mimpi-mimpi, manusia mana yang tidak punya keinginan. Aspek terkuat dalam kehidupan kita adalah pikiran kita. "We are what we think, you can be anything if you want. Everything start from a dream, The sentence is true". mari kita mengejar mimpi kita dan saya pun masih mengejar dan menikmati indahnya mimpi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun