Pada sekitar tahun 1970 banyak negara barat menghadapi serangkaian konflik yang berkaitkan dengan lingkungan, bahkan hampir seluruh negara di Eropa memiliki daftar konfliknya masing-masing. Hal ini juga berdampak di Amerika, Canada, dan Jepang sehingga memunculkan gerakan perlawanan pada tahun 1970an-1980an.
Â
Protes warga sekitar lokasi sengketa dan aktivis lingkungan dan lain-lain, tidak lain berkaitan dengan dampak lingkungan yang akan terjadi dan kurang demokratis dalam pengambilan keputusan dan masih terlalu sedikit perhatian terhadap dampak yang akan terjadi. Hal ini juga yang menyebabkan pengetatan instrumen yang ada dan pengembangan yang baru untuk menjaga kepentingan lingkungan.
Berikut tiga contoh Internasional:
Â
Pertama, Gangguan yang dilakukan dan lain-lain itu berlaku hampir di berbagai tempat di negara-negara Eropa pada awal 1970-an. Izin yang paling sering diminta berbahaya, bukan saja bahaya, kerusakan lingkungan, gangguan bisnis luar dan di dalam yaitu keselamatan kerja dan kondisi kerja. Sejak protes terhadap kerusakan lingkungan pada tahun 1970-an, diamati dalam undang-undang di seluruh negara. Kemudian undang-undang terus dilakukan untuk mengontrol masalah-masalah polusi yang ada di setiap negara.
Â
Kedua, ruang lingkup istilah ' gangguan ' juga mengalami konstan pelebaran : bukan hanya potensi bahaya, kerusakan dan gangguan untuk lingkungan sekitarnya, yaitu manusia khususnya, potensi kerusakan lingkungan juga secara bertahap dipertimbangkan. Penggunaan bahan baku dan energi sekarang dipertimbangkan dalam beberapa negara ketika menilai aplikasi izin.
Dan ketiga, keterbukaan dalam prosedur aplikasi dan keputusan yang terlibat dalam pemberian izin tersebut secara bertahap ditingkatkan sampai batas yang berbeda-beda dari satu negara ke negara lain.
Â
Ketidakpuasan ini, memunculkan permintaan untuk lebih banyak lagi partisipasi, juga mengakibatkan penyesuaian yang dibuat. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ada peningkatan dalam kesempatan untuk berpartisipasi dalam