Mohon tunggu...
Sancaka
Sancaka Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selamat Tinggal Gli Azzuri...

25 Maret 2022   10:50 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil babak semifinal play off Piala Dunia 2022 antara Italia melawan Makedonia Utara sudah diketahui tadi malam, jumat dini hari WIB. Cukup satu gol saja, pada akhirnya membuat Timnas Italia hanya menjadi penonton di pagelaran Piala Dunia nanti. Secara perimbangan kekuatan diatas kertas, tidak ada satupun orang yang menjagokan Timnas Makedonia Utara mampu menyingkirkan Timnas Italia. Para penikmat sepakbola rasanya masih sangat asing dengan para pemain Timnas Makedonia Utara. Hal ini disebabkan kurangnya pemberitaan dan siaran langsung di televisi berkaitan dengan Liga Domestik  Makedonia Utara. Coba saja tanya ke para penggila bola, siapa itu Darko Churlinov, saya yakin mereka masih sangat asing dan tidak mengenalnya. Beda halnya jika ditanyakan siapa itu Marco verratti, mereka pasti tahu dan familiar dengan nama itu.

Kegagalan Timnas Italia ke babak Final Piala Dunia,sejatinya bisa diprediksi jauh - jauh hari. Meskipun tidak ada yang meyakininya. Hal ini dapat dilihat dari babak delapan besar Liga Champion Eropa. Tidak ada satupun klub Liga Italia yang berhasil masuk babak delapan besar. Padahal Liga Champion Eropa merupakan ajang prestisius dalam sepak bola benua biru. Beda halnya dengan Liga Inggris yang meloloskan 3 klub, Spanyol 3 klub, Jerman dan Portugal masing-masing 1 klub.

Keberhasilan klub masing-masing negara masuk ke babak delapan besar, menggambarkan kualitas dari Liga Domestik negara-negara Eropa. Walaupun hal ini bukan satu-satunya ukuran yang bisa dijadikan patokan penilaian kualitas sepak bola suatu negara. Biar bagaimanapun bola itu bundar, siapa yang bisa mencetak gol, dialah pemenangnya.

Pada akhirnya para penyuka Cattenacio dan Gli Azzuri mesti merelakan tim kesayangannya hanya menjadi penonton pada gelaran ajang piala Dunia kali ini. Seperti halnya pada Piala Dunia tahun 2018. Rekor sebagai tim yang terlama tidak terkalahkan, 37 pertandingan dan status sebagai juara Euro 2020 serasa tak berarti dihadapan timnas Makedonia Utara. Apapun hasilnya, semua sudah terjadi. Sudah saatnya bagi Timnas Italia untuk berbenah diri untuk menyongsong ajang Piala Eropa dan Piala Dunia selanjunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun