Tak jarang people pleaser yang memilih untuk diam dibandingkan harus berdebat dengan orang lain. Bukan karena tidak ingin menanggapi, tetapi dia takut jika perkataannya akan menyakiti orang lain. Meski lawan bicaranya tidak masalah dengan hal itu, people pleaser tetap memikirkannya dan gelisah sepanjang hari.
3. Pura-pura bahagia
People pleaser adalah orang yang sering membohongi dirinya. Ia sering terlihat tidak apa-apa di depan orang lain. Padahal sebenarnya ia sedang terluka, namun dia lebih memilih memendam perasaannya dan terlihat seperti orang yang tidak punya masalah hidup.
4. Sering meminta maaf walau tidak salah
Meminta maaf kepada orang itu baik, namun jika dilakukan secara berlebihan malah jadinya tidak baik. People pleaser sering meminta maaf atas kesalahan yang tidak diperbuatnya. Ia selalu menanggung kesalahan orang lain dan meminta maaf untuk orang tersebut. Padahal tidak baik loh menyalahkan diri sendiri.
5. Butuh pujian dan pengakuan orang lain untuk membuat dirinya tenang
People pleaser sering kali merasa insecure dan tidak percaya diri pada pencapaiannya. Ia selalu merasa berada di bawah orang lain, padahal pencapaian yang ia dapatkan tidak kalah baiknya dibanding orang lain. Sulit baginya untuk mengapresiasi diri sendiri, dan merasa kalau pencapaiannya itu hanya sebuah kebetulan. Oleh sebab itu people pleaser butuh pengakuan orang lain untuk meyakinkan dirinya.
6. Overthinking dengan pandangan orang lain
People pleaser terlalu peduli pada omongan atau pandangan orang terhadap dirinya. Ia takut jika ia tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain. People pleaser juga takut akan dijauhi dan tidak memiliki teman.
Duh, terus gimana ya cara buat berhenti jadi people pleaser? Yuk simak terus
1. Berdamai dengan masa lalu