Ar-rum ayat 22
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ
Artinya ; “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptanya langit dan bumi, dan perbedaan bahasamu serta warna kulitmu. Sungguh pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui ”
Bersamaan dengan berkembangnya era, kemajuan teknologi komunikasi serta data pula berakibat pada aspek budaya warga spesialnya pada pemakaian media social Bahasa Indonesia juga memiliki model serta lapisan tertentu dalam perihal pelafalan, ejaan, maupun arti yang diartikan. Bahasa gaul diucap pula dengan bahasa prokem ialah bahasa pergaulan ialah bahasa sandi yang hanya dipahami oleh golongan tertentu.
Bahasa gaul jadi sangat popular di kalangan Generasi Z disebabkan kerap dipakai selaku media komunikasi dalam obrolan tiap hari. Populernya pemakaian bahasa gaul oleh Generasi Z sangat kerap ditemukan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Mereka dikala ini hadapi pergantian pengucapan serta tulisan bahasa Indonesia sebab munculnya gaya bahasa baru. Pemakaian bahasa prokem yang telah menyebar luas di segala pelosok negara dikala ini sudah pengaruhi berkurangnya pemakaian bahasa Indonesia serta pula bahasa wilayah yang jadi bahasa lokal warga setempat.
Kasus semacam ini tidak dapat dikira remeh oleh kita seluruh, sebab pemakaian bahasa prokem yang pada biasanya digunakan oleh para anak muda dapat jadi faktor hilangnya karakteristik khas bangsa serta wilayah yang dikala ini sudah jadi tradisi yang hendak turun- temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Penyebaran bahasa gaul yang begitu pesat ialah hasil dari kemajuan teknologi. Teknologi jadi salah satu media utama dalam proses penyebaran bahasa gaul. Hasil dari pertumbuhan teknologi menghasilkan media komunikasi berbentuk jejaring sosial semacam twitter, facebook, line, instagram serta sebagainya. Perihal ini membuat media sosial jadi penghantar penyebaran bahasa gaul secara kilat.
Bisa diambil kesimpulan kalau banyaknya warga Indonesia yang memakai bahasa gaul, singkatan- singkatan dalam komunikasinya sehari- hari merupakan penyimpangan dari pemakaian Bahasa Indonesia dengan baik serta benar. Perihal ini bisa membatasi perkembangan serta pertumbuhan Bahasa Indonesia. Minimnya pemahaman buat menyayangi serta memakai Bahasa Indonesia di negara sendiri hendak berakibat lunturnya ataupun hilangnya Bahasa Indonesia dalam pemakaian nya dalam warga paling utama di golongan anak muda. Terlebih dengan dunia golongan artis memakai bahasa gaul di media sosial serta membuat anak muda terus menjadi kerap menirukannya di kehidupan tiap hari perihal.
Kajian teori
Twitter merupakan suatu web jejaring sosial ataupun media sosial yang diluncurkan pada 21 Maret 2006 olch Jack Dorsey, Noah Glass, Biz Stone, serta Evan Williams. Twitter itu sendiri ialah web jejaring sosial yang digunakan buat mempublikasikan cuitan ataupun biasa diucap dengan tweet serta dapat menjalakan jaringan dengan pengguna yang lain. Tidak hanya itu, Twitter pula bisa menyebarkan data, mempromosikan komentar/ pemikiran dengan pengguna lain, mangulas isu terhangat( trending topic), serta dapat mempublikasikan gambar ataupun rekaman. Alibi periset memakai Twitter selaku objek kajian riset sebab Twitter sangat popular di golongan anak muda spesialnya pengguna bahasa gaul.
Tidak hanya itu, pada web jejaring seperti itu para pengguna bahasa gaul bisa mengekspresikan apa yang mau diungkapkannya kepada pengguna bahasa gaul yang lain. Pengguna bisa menuliskan hal- hal yang lagi dipikirkannya dalam" tweet ataupun cuitan" serta bisa silih membagikan pendapat pada" kiriman" serta" Iweet" tersebut oleh sahabat jejaringnya. Jadi, Kedatangan bahasa tidak dapat terlepas dari kehidupan tiap hari. Bahasa jadi perihal utama dalam komunikasi, interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain. Salah satu bahasa yang unik dalam komunikasi oleh golongan anak muda ialah bahasa gaul ataupun bahasa alay.
Kemunculan bahasa gaul jadi media komunikasi para kawula anak muda dengan mengesampingkan bahasa resmi. Pemakaian bahasa gaul para kawula muda mamou bawa atmosfer jadi santai serta tidak tegang. Mereka memakai bahasa gaul dengan alibi supaya mereka nampak lebih kece serta lebih muda, mereka tidak ingin nampak kuno dengan memakai bahasa resmi, ialah bahasa baku. Berusia ini pemakaian media sosial mulai digandrungi oleh kawula muda. Para kawula muda memilah Twitter selaku fasilitas komunikasi dengan sahabat temannya memakai gawai. Mereka senantiasa memakai bahasa gaul dalam interaksi dalam bermedia sosial Twitter.