Epistimologi berasal dari bahasa Yunani dari kata epistern yang berarti pengetahuan, sedangkan logos juga berarti pengetahuan. Epistimologi adalah cabang filsafat yang membahas mengenai ilmu pengetahuan yang meliputi berbagai ruang lingkup meliputi sumber- sumber, watak dan kebenaran manusia. Masalah epistimologi harus diletakkan dalam kerangka bangunan filsafat manusia. Hal ini lebih mengarah kepada hakikat manusia yang terdiri dari beberapa unsur, di antaranya adalah mengenai ilmu pengetahuan. Maka berbicara tentang hakikat manusia dalam kerangka ini maka harus berbicara tentang upaya manusia memperoleh ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini Ahamad Tafsir berpendapat bahwa epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperolehnya. Tatkala manusia baru lahir, manusia tidak memiliki pengetahuan apa pun, apa yang di sampaikan Ahmad Tafsir hal ini sejalan Al-Qur'an yang artinya "dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Hal ini berbeda dengan pandangan Plato, bagi Plato bahwasanya manusia itu telah memperoleh pengetahuannya sejak dia dilahirkan, atau lebih tepatnya di sebut dengan innate idea atau ide bawaan. Dalam hal ini, pengetahuan manusia dapat di kelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik.
Semoga bermanfaat.