Bagaimana Mekanisme Gangguan Sihir dengan Kecemasan Menurut Sains?

Kata sihir menurut KBBI adalah perbuatan ajaib yang dilakukan melalui kekuatan ghaib dengan kata lain perbuatan yang dilakukan oleh seseorang kepada target. Sedangkan kecemasan adalah merasa atau adanya perasaan gelisah, takut dan khawatir. Dua arti yang berbeda antara pelaku kepada target dan perasaan seseorang terhadap sesuatu.

Kedua kata ini memiliki kesamaan namun juga memiliki perbedaan yaitu keduanya menggunakan atau bermuatan energi negatif. Sedangkan perbedaannya adalah seseorang atau pelaku (manusia) yang membentuk suatu rasa dengan level energi bawah (takut, cemas, marah, putus asa atau merasa tidak berharga) dan perasaan seseorang (rasa) yang ia rasakan bisa tanpa sebab yang jelas atau karena beberapa pemicu. Keduanya merupakan permainan pikiran dan bermuatan energi negatif yang sangat merugikan manusia, baik dari sisi pelaku maupun korban.

Lalu apa benar ada kaitannya antara kecemasan dengan sihir?, mengapa manusia merasakan kecemasan tanpa sebab?. Bagaimana agar manusia mudah keluar dari jeratan sihir dan kecemasan?. Apakah setelah melakukan hal positif sihir dan kecemasan akibat gangguan energi negatif menjadi sembuh?, berikut penjelasannya.

Baca juga: Mengapa Manusia Sering Diganggu Makhluk Astral?

Kecemasan dan Sihir

Saya pernah bertemu dengan seorang klien yang sangat memprihatinkan keadaannya ketika datang ke tempat saya. Wajahnya penuh ketakutan, gelisah dan pucat. Ia diantar saudaranya menemui saya dan bercerita bahwa ia sudah pergi kemana-mana termasuk ke orang yang bisa mengobati dari sisi spiritual namun ia masih sering kesurupan dan tidak terkendali. Lalu saya mencoba untuk berdialog dengannya dan alhamdulillah klien masih normal untuk dilakukan sesi tanya jawab.

Ia bercerita bahwa sudah beberapa tahun mengalami kesurupan hingga membuatnya seolah didatangi oleh makhluk berbentuk pocong dan kuntilanak. Ketika saya mencoba untuk menghipnosisnya ia ketakutan dan tidak berani memejamkan mata, tangan kirinya bergetar sangat kuat dan akhirnya hypnosis batal dilakukan. Saya hanya mengajaknya berbicara dan mengenalkan apa yang dinamakan energi dan jenis persoalan yang terkait dengannya. Singkat cerita ia mulai tertarik dan mulai tenang ketika saya menyarankan untuk berwudhu dan melakukan sholat hajat dua rakaat.

Setelah saya melakukan teknik NLP kepadanya untuk memotivasinya dan memindahkan persepsi dari alam bawah sadarnya menuju ke logika bahwa yang ia lihat hanyalah permainan pikiran dan sejatinya yang ia rasakan hanya energi saja. Namun karena ia ketakutan dan tidak mengetahui tentang apa yang ia rasakan itu dengan sendirinya ketakutannya telah menariknya turun dan terus turun ke level energi yang paling rendah setara dengan energi yang sering diberi nama-nama yang menakutkan itu seperti pocong, kuntilanak, genderuwo dan lain sebagainya.

Setelahnya ia bersedia melakukan hal-hal yang harus dilakukannya dan menghindari apa yang tidak boleh ia lakukan. Lalu wajahnya mulai berseri dan seperti memiliki harapan baru. Saya senang sekali melihat perubahannya yang sangat drastis sejak awal hingga setelah dilakukan choaching.

Lalu apa jenis penyakit klien tersebut? Kesurupan karena sihir atau karena kecemasan?. Kesurupan tidak selalu karena sihir, bisa akibat dari kecemasan yang berasal dari pikiran dan perasaan takut yang sangat kuat dan merasa sulit untuk menuju ke alam sadar karena alam bawah sadarnya dikendalikan oleh ketakutannya, maka yang terlihat seperti orang yang kesurupan. Kekuatan alam bawah sadar dalam mengendalikan hidup manusia adalah 90 persen sedangkan kekuatan alam sadar hanya 10 persen saja.

Hal ini sangat membahayakan manusia itu sendiri, ketika ia tidak menyadari terlalu banyak sampah emosi negatif yang tersimpan di dalam pikirannya dan ketika ada seseorang yang berniat tidak baik melihat peluang tersebut justru menjadi melapetaka bagi orang tersebut dan menjadi berkali lipat kecemasannya. Apakah sihir mengakibatkan cemas? Tentu saja iya. Apakah cemas datangnya dari sihir?, bisa ia bisa tidak, karena kecemasan ada beberapa sebab yaitu memikirkan masa depan dan masa lalu. Masa depan yang belum pasti dan terikat dengan emosi di masa lalu sehingga yang terjadi sering bersedih dan khawatir yang berlebih.

Mengapa Manusia Merasakan Kecemasan Tanpa Sebab?

Seperti yang saya sebutkan di atas bahwa tiba-tiba cemas itu tidak mungkin kecuali ada energi lain yang mendekatinya. Kecemasan tentunya di sebabkan oleh dua pemicu yaitu, mengingat atau memikirkan masa depan dan masa lalu terlalu kuat hingga mendatangkan rasa khawatir. Seseorang sulit memikirkan keadaannya hari ini yang seolah tidak penting, padahal untuk menenangkannya salah satunya adalah mencoba untuk memikirkan hal posiitif, solusi dan memaksimalkan aktivitas dan tujuan ke depan yang justru ada di hari ini.

Bagaimana dengan ada energi lain yang mengganggu? (sihir). Ketika seseorang bermuatan energi positif yang sangat kuat dengan perilaku sebelumnya dan hari ini selalu baik kepada siapapun, melakukan aktivitas dan berpikir juga menjaga perasaan positif, maka tentu saja sihir tersebut tidak bisa menguasai targetnya. Pelaku, yang mengirimnya, dan energi sihirnya semuanya negatif sedangkan targetnya berisi positif yang kuat tentu saja energi sihir tersebut tertolak.

"Chipnya" ada di dalam pikiran dan perasaannya sendiri, ketika ia sibuk melakukan kejahatan kepada orang lain maka tentu saja hasil perbuatan jahatnya akan kembali kepada dirinya. Demikian pula dengan manusia yang menyibukan dirinya melakukan kebaikan akan kembali lagi kepada dirinya sendiri. Law of attraction selalu menarik yang sama dengan dirinya, baik dirinya, kebaikanlah yang ia tarik, buruk dirinya maka keburukan pula yang ia tarik, sering disebut dengan karma.

Bagaimana Agar Mudah Keluar Dari Jeratan Sihir dan Kecemasan?

Sihir dan kecemasan terkait sekali dengan energi negatif atau getaran energi yang rendah. Tentunya individunya disarankan meningkatkan level energinya dengan beberapa metode untuk meningkatkan cinta kasihnya kepada sesama manusia dan ketaatannya kepada Allah yaitu berdzikir secara istiqomah, sholat sunah, membaca Al-Qur'an, meditasi dzikir, meditasi cinta kasih, menumbuhkan empati atau belajar untuk menempatkan situasi orang lain ke diri kita. Banyak memberi kebaikan dengan tulus tanpa mengharap balasan darinya, memiliki rasa takut kepada Allah dan hukum alam sehingga perbuatan terjaga dari hal yang tidak baik.

Karena tidak sedikit orang yang memiliki sifat iri dan dengki justru mengalami apa yang dia harapkan kepada orang yang ia benci. Sebab terjadinya hal tersebut karena adanya hukum alam yang menyertai kehidupan di alam semesta ini. Sihir akan sulit sekali mengena kepada orang-orang yang berhati tulus dan baik kepada orang lain.

Sering bersatu dengan alam terbuka, menjaga keseimbangan alam dengan menjaga kelestarian alam karena pepohonan hijau dan keasrian alam juga berperan untuk menstabilkan energi positif makhluk hidup. Berbaik sangka, memiliki semangat hidup yang baik, menjalankan hidup dengan tujuan yang selalu baik maka tentu saja menghasilkan banyak hal baik. Tidak sulit sebenarnya asalkan kita tidak memiliki luka batin, dan segera menyelesaikan luka tersebut agar tidak menimpakannya kepada orang yang tidak bersalah akibat pikiran dan perasaan negatif kita sendiri.

Sihir dan Kecemasan karena Energi Negatif Bisa Sembuh?

Tentu saja sangat bisa, karena energi negatif lawannya adalah energi positif. Ketika kita menyadari bahwa kita atau keluarga kita terkena sihir atau kecemasan yang tidak diketahui sebabnya, maka yang dilakukan adalah melakukan banyak hal positif termasuk (beristigfar) memohonkan ampunan terlebih dahulu dan meminta maaf kepada orang yang pernah dizalimi hingga ia memaafkannya. Melakukan ruqiyah dengan metode membaca ayat suci Al-Qur'an untuk melerai energi negatifnya dan menambah energi positifnya dengan membaca Al-Qur'an setiap hari.

Menghindari pikiran yang meresahkan dan yang membuat gelisah karena energi negatif tersebut akan ketarik ketika kita memikirkan hal negatif. Mendengarkan musik happy bukan musik sedih, konsumsi makanan yang bergizi, berjemur di bawah sinar matahari selama 20 menit sebelum jam 8 pagi. Melakukan banyak hal positif dan belajar untuk memaafkan orang yang menyakiti kita, mencoba untuk menerima takdir hidup, karena hakikatnya semua peristiwa yang dialami sudah tertulis di lauh mahfudz, tidak mendadak terjadi atau kebetulan.