Siapa yang tidak pernah mengalami bertemu dengan orang toxic di dalam kehidupan ini?, bahkan sesama toxic saja bergaul satu dengan lain namun sulit sekali untuk akur dan ada pula yang jengah dengan hubungan toxic tersebut.Â
Seperti sekarang ini sedang marak hubungan toxic yang mengakibatkan seseorang mengalami anxienty disorder dan depresi akibat salah bergaul atau memilih teman, salah memilih pasangan hidup, salah dalam pola asuh dan salah memaklumi perilaku buruk orang lain. Memaafkan sangat dianjurkan tetapi bukan berarti rela diperlakukan jahat secara berulang dari orang yang sama atau dari orang-orang baru sekalipun.
Saya banyak melihat dan mendengar bahkan juga didatangi oleh beberapa orang yang berkaitan dengan hal ini. Sungguh memprihatinkan keadaan mereka yang tiba-tiba terserang panik dan ketakutan tanpa sebab.Â
Setelah menjalani sesi terapi ternyata ia sering mengalami tindak kekerasan verbal dan non verbal dari orang tuanya, pasangan hidupnya dan dari orang sekitarnya. Alam bawah sadarnya mengalami "keracunan kalimat negatif" selama bertahun-tahun dan menghancurkan mentalnya.
Apa benar hanya berkata-kata bisa merusak mental manusia dan apa dampak negatif terlalu sering mendengar, melihat atau membaca kalimat negatif dari orang lain?Â
Mengapa manusia mudah sekali memanipulasi orang lain dan siapa saja korbannya?, apakah benar karena mental yang tidak kuat membuat mental jadi bermasalah? Bagaimana agar mental yang melemah menjadi kuat kembali?. Bagaimana agar kita tidak terjerat dan menjadi korban para manipulatif?, berikut penjelasannya.
Benarkah Kata-kata Bisa Merusak Mental?
"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, namun satu kalimat bisa menembus jutaan kepala"Â (Sayyid Qutb).
Demikian hebatnya pengaruh kata-kata dan bila satu kalimat berisi kalimat yang baik akan menembus jutaan kepala dan membawa kebaikan, begitu pula sebaliknya, bila satu kalimat berisi kalimat yang tidak baik dan menyakitkan tentu saja menjadi tidak baik di kepala atau pikiran orang lain.Â
Begitu mudahnya melekat setiap kata di pikiran dan perasaan manusia hingga mampu menyehatkan seseorang atau malah berakibat sebaliknya, berhati-hatilah dengan manusia yang mudah sekali menyakiti orang lain dengan kalimat-kalimatnya.
Mental berhubungan dengan pikiran, perasaan manusia dan ditentukan oleh keseimbangan zat kimia yang ada di kepala manusia itu sendiri. Manusia mencerna informasi melalui mata dan kedua telinganya.Â
Kata-kata masuk melalui kedua matanya dan dicerna serta disimpan di dalam memori, pada saat manusia melihat kata-kata atau mendengar kalimat melalui kedua telinganya yang berisi hal yang membangkitkan semangatnya maka otomatis ia menjadi semangat karena di dorong oleh kalimat yang membangkitkan semangatnya dan begitu pula orang yang sering melihat dan mendengar kalimat yang menjatuhkan mentalnya akan membuat ia bersedih, membenci dan turun pada level energi yang rendah.
Kita tentu pernah bertemu dengan orang yang memiliki kecenderungan seperti ini, berkata-kata seenaknya tanpa peduli yang mendengar akan sakit hati atau tidak.Â
Mengapa mereka seperti itu? Individu yang sering menyakiti karena memiliki masalah dengan dirinya sendiri dan memiliki ampas negatif dari kehidupan di masa lalunya. Namun orang lainlah yang menjadi sasaran kekecewaannya dan melampiaskan inner childnya kepada orang yang tidak bersalah, apalagi bila orang tersebut baik dan sabar padanya.
Dampak Negatif Terlalu Sering melihat dan Mendengar Kalimat Negatif
Berapa banyak orang yang mengalami penyakit psikosomatis dan pada akhirnya mengalami penyakit fisik akibat dari pikiran dan perasaan yang negatif karena terlalu sering mendengar dan melihat kalimat negatif dari sekitarnya yang ditujukan padanya secara langsung maupun tidak langsung.Â
Lebih tragis lagi adalah orang yang sakit mental tersebut merasa dirinya baik-baik saja sedangkan yang sehat mulai menjadi sakit karena ulahnya lalu mengatakan bahwa ia yang dizalimi padahal sebaliknya, akhirnya korban menjadi terdakwa.Â
Setiap perbuatan selalu memiliki dampak atau konsekuensi, rasa sakit hati akibat orang yang belum selesai dengan masa lalunya dan mengalami gangguan pada mental dan kepribadiannya ini menimbulkan dampak bagi kita sendiri dan sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Kalimat negatif tidak hanya menimbulkan penyakit anxiety disorder tetapi menciptakan berbagai persoalan keributan atau perceraian dalam rumah tangga, KDRT, dikucilkan orang lain, dicaci, dihina dan kezaliman dimana-mana akibat fitnah dan manipulasi dari Machiavellianisme, narcissistic personality disorder (NPD) dan psikopat klinis (dark triad) yang menggunakan kalimat untuk menghancurkan rasa percaya diri dan kemandirian orang yang bermental sehat. Kejahatan verbal yang dilakukan mereka memutar balik fakta dengan kemahiran mereka berkata-kata dan merusak nama baik orang lain dan kehidupan orang yang bahagia.
Mengapa Manipulasi Sering digunakan para Dark Triad dan Siapa Korbannya?
Pada dasarnya alam semesta ini diikat oleh hukum-hukumnya dan terpaut dari satu hukum ke hukum yang lainnya seperti hukum sebab akibat dan hukum polaritas atau sesuatu yang selalu menarik hal yang berlawanan dengannya. Seseorang yang baik akan melakukan hal-hal baik dalam hidupannya, kepada dirinya dan kepada orang banyak.Â
Hal ini yang membuat para dark triad berdatangan kepadanya karena dark triad ingin memanfaatkan kebaikan tersebut untuk kepentingan pribadinya karena adanya hukum sebab akibat, namun dalam hal ini terdapat banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dan dijadikan ilmu untuk mempelajari kejahatan yang tidak pernah dilakukan oleh para empath.
Demikian pula orang-orang yang baik ini selalu mempertahankan kebaikannya yang sebenarnya ia sedang menjaga karma baik di dalam kehidupannya tetapi hasilnya, individu yang berlawanan karakter dengannya mulai berdatangan.Â
Itu kenapa orang-orang baik selalu dihampiri oleh orang-orang yang berbeda dengannya karena ada hukum polaritas tersebut. Jangan heran dan berputus asa karena kamu menjadi orang baik tetapi selalu dihampiri oleh orang jahat, namun pada dasarnya kejahatan tetap kalah dengan kebaikan kerena kegelapan akan kalah dengan cahaya.
Seperti namanya Machiavellianisme, narcissistic personality disorder (NPD) dan psikopat klinis (dark triad), mereka memiliki gangguan kepribadian tidak ingin disaingi dan dikalahkan, memuji diri sendiri, egosentris dan merusak, menghina orang lain, merasa puas dengan penderitaan orang lain seolah mendapatkan bahan bakar dari rasa sakit orang lain akibat ulahnya.Â
Sangat disayangkan bila kita terus menerus berada di dekat orang yang seperti ini dan berapa banyak lagi kehancuran mental yang akan kita dapatkan akibat kebiasaan anehnya tersebut?. Mereka tidak pernah bisa menggunakan kejujuran untuk menarik hati manusia atau korbannya karena mereka tidak memiliki empati, maka dari itu mereka menggunakan manipulasinya untuk mendapatkan keinginannya tersebut.
Dark triad ini memberikan warna gelap pada kisah kehidupan manusia dan menguji kesabaran, tidak dikatakan seseorang tersebut baik dan sabar sebelum diuji, salah satu bahan pengujinya adalah mereka yang memiliki gangguan ini dan beredar di masyarakat. Apakah kita harus sabar dengan terus berada diantara mereka?Â
Bagaimana bila orang tersebut ada di dalam keluarga kita sendiri?. Tentu sulit ya bila mereka adalah anggota keluarga atau bahkan orang tua kita sendiri, tidak terlalu memasukan kata-kata mereka ke dalam hati atau mengurangi komunikasi dengan mereka merupakan jalan terbaik untuk menghindari konflik.Â
Dark triad senang sekali dengan konflik dan drama dalam kesehariannya untuk menghidupkan semangat dan menarik bahan bakar dari korbannya, hidupnya akan semakin indah bila ia berhasil membuat kehancuran.
Siapakah Korbannya?
Korban para dark triad adalah para empath. Siapakah empath itu?, empath adalah seseorang yang memiliki rasa empati yang sangat tinggi, bisa merasakan energi orang lain dan area sekitarnya, mudah mengagumi keindahan, tulus memuji, menyerap energi sekitarnya secara otomatis seperti spons energi atau memberikan energi positifnya kepada orang lain dan menarik energi negatif orang lain.Â
Bayangkan saja bila dark triad mendekati para empath tentu empath akan sangat kelelahan karena dark triad memiliki energi negatif yang sangat banyak di dirinya. Mereka akan selalu berada pada level energi yang rendah, untuk meningkatkan energi menuju bahagia dia akan membuat konflik dan menyakiti juga merendahkan para empath.
Mengapa hanya berani kepada para empath?, seperti yang saya katakan di atas bahwa empath memiliki jiwa pemaaf, welas asih dan pengertian. Dark triad hanya berani kepada orang-orang yang lunak. Mereka takut dengan sesamanya. Pada dasarnya mereka penakut, namun karena memiliki gangguan mental seolah mereka orang yang paling berani di dunia tanpa memikirkan dampak yang akan diterimanya.
Apakah para empath tidak mengetahui bahwa ia sedang dimanipulasi oleh dark triad sedangkan empath mudah sekali mengenali manipulatif?. Empath mengetahui ketika ia dimanipulasi oleh dark triad tetapi karena ia memiliki sifat welas asih dan pengertian yang tinggi akhirnya memaklumi dark triad dan terus memaafkannya. Pada saat itulah energi empath terus disedot oleh dark triad hingga ia menjadi sakit lahir dan batinnya.
Apalagi bila empath tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang empath, dark triad akan terus membuat para empath meragukan jati dirinya dan terus merendahkan mereka sampai sepuasnya dan mengakibatkan anxiety disorder.Â
Demikian kejamnya para dark triad dengan menggunakan kalimat yang semula memuji kemudian merendahkan dan menjatuhkan, memfitnah dan lain sebagainya hingga para empath menjadi hancur lahir dan batinnya.Â
Dark triad tidak suka dengan kebahagiaan orang lain, mereka mudah sekali iri dan dengki dengan kelebihan dan kebahagiaan orang lain yang tidak bisa ia ciptakan, kebahagiaan mereka berasal dari validasi, pujian, penyiksaan, merendahkan dan melecehkan orang lain agar mereka terlihat lebih unggul dan luar biasa.
Apakah yang selalu jadi korban dark triad adalah para empath?, iya. Mereka tidak tertarik dengan orang yang sama seperti mereka, karena tidak ada yang bisa disedot untuk memenuhi egonya, para dark triad sama-sama kosong dan membutuhkan validasi dari orang lain. Mereka hanya saling menghancurkan karena tidak ingin disaingi dan ingin selalu unggul dalam segala situasi.
Apa benar hanya individu yang bermental lemah yang membuat kehidupannya jadi bermasalah?, tidak ada yang lemah bila ia mengetahui kelebihan-kelebihan dirinya. Itulah sebabnya para dark triad melalui cara menjatuhkan mental lawan dengan menghujaninya menggunakan kalimat penghinaan dan merendahkan, melecehkan, untuk melemahkan mentalnya. Lama kelamaan yang terlihat kuat menjadi ragu terhadap kemampuan dirinya sendiri.
Bagaimana agar tidak terjerat Para Manipulator dan Menjaga Mental yang Melemah Menjadi Kuat Kembali?
Sejatinya tubuh ini diatur, dijaga dan dikuasai oleh diri kita sendiri. Ibarat rumah yang memiliki pekarangan tentunya yang menghiasi, menjaga dan yang membersihkan ya kita sendiri.Â
Orang lain yang membuang sampah sembarangan tentu sulit dilarang, tetapi kita sendiri yang mengatisipasi agar pekarangan tidak lagi dilempari sampah oleh orang lain dengan cara membuat pagar atau penutup. Demikian pula dengan tubuh yang berisi pikiran dan perasaan, kita yang harus menguasainya bukan orang lain.
Buatlah batasan diri terhadap siapapun atau menjaga jarak dari orang-orang toxic. Tidak terlalu terbuka dengan siapapun, karena dark triad selalu menggunakan topeng bila berada di depan umum, mereka mencari korbannya mengikuti hal-hal yang dibutuhkan calon korbannya seperti perhatian, kasih sayang, ungkapan yang memikat dan pro dengan calon korbannya. Bersikap tidak benar-benar menunjukan jati diri karena mereka senang mengaburkan jati diri orang lain dan merasa tersaingi dengan kecerdasan orang lain.
Orang yang telah menjadi korban dark triad tentunya menjadi kehilangan dirinya, tidak percaya lagi dengan dirinya bahkan kehilangan minat di banyak hal. Mencoba untuk mengingat siapa dirinya dan kelebihan dirinya.Â
Banyak membaca buku yang bermanfaat bagi kesehatan mental, tingkatkan ibadah, lakukan afirmasi dan visual untuk meningkatkan fokus, mendengarkan musik yang menyenangkan bukan musik sedih untuk merubah frekuensi otak dari dominan beta menjadi alpha. Berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 20 menit, konsumsi makanan sehat juga buah segar dan sayuran hijau.
Hindari orang-orang toxic, sadari bahwa mereka dark triad memiliki gangguan mental yang sulit dibantu karena memang tidak bisa disembuhkan. Sembuhkan diri sendiri, banyak berinteraksi dengan alam terbuka di pagi hari dan bergaul dengan orang yang tepat. Segera tarik diri darinya bila melihat keanehan ucapan dan perilaku orang sekitar. Mereka tidak pernah sadar bahwa mereka sumber masalah bagi orang lain, sebaiknya hindari konflik dengannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H