Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hebatnya Praktik Ilmu Tanam Tuai

5 Mei 2023   10:35 Diperbarui: 8 Mei 2023   00:07 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ilmu tanam tuai| Sumber: Istock

Dampaknya kita akan dijauhi serta dighibah atau bahkan bisa saja mendapatkan fitnah darinya atau dari orang lain, sejatinya persoalan terjadi karena adanya campur tangan kita sendiri.

Tetapi ketika seseorang mendapatkan persoalan dan melihat persoalan tersebut hanya berhenti pada dirinya sendiri dan tidak meluas untuk menyalahkan orang lain, maka tentu saja yang ia hasilkan adalah buah dari solusi. 

Ia hanya fokus untuk menyelesaikan persoalan tersebut, mencari solusi, dan melanjutkan hidupnya untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Orang tersebut membuat target pencapaian untuk masa depannya dengan banyak melakukan kebaikan dan harapannya tentu saja membuahkan kebaikan.

Mudahnya seseorang melewati kesulitan dalam hidupnya dikarenakan kesabarannya dalam menjalani proses, fokus, dan tidak pernah berhenti melakukan perubahan-perubahan dan terobosan baru untuk menyelesaikan persoalan tersebut hingga persoalan tersebut benar-benar tuntas dan mampu mengkritik diri sendiri dan melihat dosa pribadi lalu memperbaikinya. 

Apa yang membuat persoalan selalu ada dan seolah betah berada didekat kita?

Tentu saja kebalikan dari yang saya tulis di atas, bahwa manusia cenderung berhenti ketika menemukan benturan, tidak tahan dengan proses dan berhenti melakukan perubahan karena merasa tidak ada yang berubah dari usaha yang dilakukannya.

Bagaimana Cara Seseorang Mempertahankan Kebahagiaannya?

Seseorang dikatakan bahagia ketika ia telah mengenali dirinya, mengetahui kelemahan serta kekuatan dirinya sendiri. Bagaimana kita bisa bahagia bila kita sendiri tidak mengetahui apa yang membuat kita bahagia. 

Mungkin bila sekadar bahagia kita sering mengalaminya seperti shopping, berwisata ke tempat yang diinginkan dan lainnya, Tetapi yang sering terjadi setelahnya kerumitan di dalam pikiran kembali datang dan hilanglah rasa bahagia tersebut.

Untuk merasa bahagia manusia banyak melakukan cara hingga terkadang menuntut orang sekitarnya untuk membahagiakannya. Ia tidak menemukan kebahagiaan di dalam dirinya sendiri. Ia tidak mengetahui tombol Bahagia tersebut sebenarnya ada di dalam dirinya sendiri. 

Rasa bahagia dipicu oleh hormon bahagia yang ada di kelenjar pituitarinya sendiri, dengan melakukan hal-hal yang bisa mencetuskan aliran hormon ke seluruh tubuh maka kita akan mudah merasakan bahagia, tidak terlalu perlu menghabiskan uang untuk bisa merasa Bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun